Sutiyoso: Pertemuan di Rumah Saya Bahas Usul Reshuffle

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 07:11 WIB
Ketua Umum PDIP Megawai Soekarnoputri memimpin langsung pertemuan rutin KIH yang membahas soal rencana dan usul reshuffle menteri Kabinet Kerja.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letnan Jenderal TNI (purn) Sutiyoso. (Detikcom/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Indonesia Hebat (KIH) melakukan pertemuan rutin bulanan di kediaman Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letnan Jenderal TNI (purnawirawan) Sutiyoso, Selasa 28 April lalu. Dalam pertemuan itu, salah satu isu penting yang dibahas adalah rencana reshuffle menteri Kabinet Kerja.

Sutiyoso mengungkapkan, hari itu merupakan pembahasan paling mendalam mengenai rencana reshuffle kabinet. "Kami melihat dorongan masyarakat begitu kuat untuk reshuffle, sehingga hal ini disikapi KIH sebagai sesuatu yang perlu direspons," kata Sutiyoso saat berbincang dengan CNN Indonesia, Senin malam (4/5).

Menurut Sutiyoso, dalam pertemuan di kediamannya itu, pembahasan mengenai rencana melakukan reshuffle sudah sampai pada tahap nama menteri yang akan diganti, alasan perombakan menteri, hingga penilaian terhadap kinerja menteri yang akan dicopot tersebut. Namun Sutiyoso menolak membeberkan nama menteri dimaksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bahas termasuk jumlah yang akan di-reshuffle. Tapi tentu tidak bisa saya ungkapkan," ujar Sutiyoso.

Alasan utama yang melandasi reshuffle tersebut, lanjut Sutiyoso, adalah kinerja menteri Kabinet Kerja sejak dilantik Presiden Joko Widodo, 27 Oktober 2014. Koalisi yang digagas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyebut bahwa kinerja menteri sejauh ini sudah dapat dijadikan acuan untuk dievaluasi hingga harus di-reshuffle.

Kinerja dimaksud termasuk di dalamnya mengenai kebijakan yang dibuat maupun terkait respons atas persoalan yang mengemuka di masyarakat. "Kinerja selama enam bulan ini sudah bisa dinilai maksimal atau tidak. Kami monitor semua kinerja itu, kombinasi dari pantauan kami dan penilaian masyarakat," tutur Sutiyoso.

(Baca: Projo Siapkan Nama 14 Menteri yang Harus Diganti)

Pertemuan rutin bulanan KIH itu dihadiri oleh seluruh ketua umum dan sekretaris jenderal (sekjen) partai politik pendukung pemerintah. Namun Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy tidak dapat menghadiri pertemuan.

Surya Paloh saat itu sedang berada di London, Inggris, sementara Romi memiliki agenda politik internal partai yaitu musyawarah daerah. "Selain itu semuanya hadir, pertemuan dipimpin langsung oleh Mbak Mega," kata Sutiyoso.

Diberitakan sebelumnya, rencana untuk me-reshuffle menteri Kabinet Kerja makin mengemuka setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan bahwa akan ada pergantian posisi menteri. Namun JK menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai waktu dan realisasi reshuffle tersebut.

Dewan Pimpinan Pusat Projo bahkan sebelumnya telah melansir 14 nama menteri yang dinilai harus diganti lantaran memiliki kinerja di bawah standar dan tak sesuai Nawa Cita pemerintah. Ketua DPP Projo, Sunggul Hamonangan Sirait, mengatakan bahwa 14 nama itu akan diusulkan kepada Jokowi untuk diganti.

"Salah satu menterinya yang bilang 'enggak jelas, enggak jelas' itu. Dasarnya kami evaluasi kinerja dan performa mereka, kalau tidak oke dan tidak 100 persen Nawa Cita dan Trisakti lebih baik out," ujar Sunggul, 11 April lalu. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER