Pemeriksaan panjang selama hampir 11 jam membuat siapa pun, termasuk Lulung, akan terkuras staminanya. Apalagi jika pemeriksaan itu dilakukan oleh penegak hukum di mana jawaban yang diberikan akan memberikan konsekuensi yang besar.
Diberikannya waktu jeda untuk salat, kata pengacaranya M Ramdan, memberikan kesempatan kepada Lulung untuk beristirahat. “Meski santai, namanya pemeriksaan panjang ya pasti capek. Bagus lah bisa istirahat sebentar,” ujarnya.
Selain diberikannya kesempatan salat bagi Lulung, Ramdan mengungkapkan hal lain yang menarik. Dalam pemeriksaan itu, Lulung mendapatkan makan dua kali dari penyidik Bareskrim, makan siang dan makan malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramdan menyebut makanan yang diberi Bareskrim pada Lulung adalah makanan yang lezat. Sebagai pengacara yang mendampingi, Ramdan tentu juga ikut diberi penyidik. “Lezat lah pokoknya makanannya,” kata Ramdan.
Makanan yang diberikan oleh penyidik Bareskrim, sebut Ramdan adalah nasi kotak dari sebuah restoran Padang yang terkenal dengan kelezatannya. Lulung, kata Ramdan, menyantap makanan itu dengan cukup lahap.
Lulung makan dengan menggunakan sendok. “Saya lihat Bang Haji cukup lahap makannya. Nasi padang itu tinggal sepertiga barangkali,” ujarnya.
Saat ditanya, apa masukan atau saran buat penyidik agar bisa segera mengungkap kasus ini, Ramdan enggan berkomentar. Menurut dia, penyidik pasti sudah paham apa yang mesti dilakukan, siapa yang akan ditanyai lagi terkait kasus ini. ‘Penyidik pasti tahu lah. Lagi pula itu kan kewenangan mereka,” tuturnya. (Baca juga:
Curhat Soal Perkara UPS, Taufik: Lulung Bilang Aman)
Ramdan mengungkapkan, setelah dua kali menjalani pemeriksaan yang panjang - pada pemeriksaan pertama, Lulung diperiksa 9 jam - polisi masih belum memberikan jadwal kapan pemeriksaan terhadap Lulung akan dilakukan kembali. “Masih belum ada,” ujar Ramdan.
(hel)