Jakarta, CNN Indonesia -- Rekonstruksi pembunuhan terhadap Deudeuh Alfisyahrin alias Tata Chubby berlangsung tertutup. Rekonstruksi dimana pelaku pembunuhan MRS yang akan memperagakan sendiri kejadian itu dimulai sesuai jadwal, yakni pukul 10.00 WIB.
Rekonstruksi dilakukan di kamar kos janda beranak satu itu di Jalan Jalan Tebet Utara 15C Nomor 28 RT 007/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan. Meski rekonstruksi dilakukan di kamar kos, tapi keseluruhan kos-kosan bercat putih itu ditutup oleh garis polisi (police line). Sebanyak 10 orang polisi berjaga-jaga di depan kos.
Tidak hanya kos-kosan yang disewa Tata Rp 2 juta per bulan saja yang ditutup. Jalan Tebet Utara pun ditutup dan dijaga oleh polisi. Semua kendaraan dilarang masuk selama proses rekonstruksi berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berlangsung tertutup, rekonstruksi ini tetap saja menarik warga yang tingga di sekitar kos-kosan. Mereka bergerombol dan mencoba mengintip apa yang terjadi di dalam kos-kosan tersebut. Hanya saja, mereka enggan berkomentar. "Enggak, saya orang baru di sekitar sini," kata tukang parkir di sekitar kos Deudeuh.
Beberapa perempuan paruh baya yang mengaku mengenal Deudeuh juga enggan berkomentar. "Iya saya kenal. Tapi saya enggak mau komentar," ujarnya.
MRS sendiri datang ke kos Tata untuk rekonstruksi sekira pukul 09.50 WIB. Dia datang dengan mengenakan baju tahanan warna oranye dengan penutup kepala (sebo) warna hitam.
Begitu datang, dia langsung dibawa masuk ke dalam kos-kosan. Gerbang ditututup dan polisi langsung membatasinya dengan garis polisi,
Seperti diberitakan sebelumnya, Tata ditemukan tewas di kamar kosnya Sabtu malam (11/4). Saat ditemukan Tata tanpa busana dengan mulut tersumpal kaos kaki dan tangan yang diiat dengan kabel.
Menurut polisi, MRS membunuh Tata karena tersinggung dengan pernyataan dirinya bau badan saat sedang berhubungan intim. Hinaan itu membuat MRS emosi dan langsung mencekik leher korban.
Tata sempat melakukan perlawanan sengit dengan menggigit jari kanan MRS. MRS makin emosi dan memperkuat cekikan. Tak cukup sampai di situ, pelaku mengambil kabel rol dan menyumpal mulut korban dengan kaus kakinya sendiri. Hubungan intim antara MRS dengan Tata disebut polisi tidak sampai tuntas. (baca juga:
Pembunuh Tata Chubby Tak Hanya Dihina Soal Bau Badan)
Tata berkenalan dengan pelaku lewat media sosial Twitter pada Maret 2015. Dalam percakapan lewat medsos itu, keduanya membahas soal profesi Tata dan janji untuk bertemu secara langsung. (Baca juga:
Di Dalam Mobil Polisi, Pembunuh Tata Chubby Mengaku Membunuh)
Sebelum pertemuan pada hari Tata dibunuh, keduanya juga pernah bertemu namun tak ada persoalan. MRS kini harus bersiap dijerat Pasal 338 dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (Baca juga:
Pembunuh Deudeuh Lepas dari Ancaman Hukuman Mati)
Akibat pembunuhan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar operasi penertiban besar-besaran terhadap rumah atau bangunan yang dibuat kos-kosan di ibu kota, khususnya Jakarta Selatan. Pemprov DKI Jakarta telah mulai menertibkan kos-koan yang terletak di daerah Tebet.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, beberapa bangunan kos di kawasan Tebet ternyata berdiri di atas lahan terbuka hijau sejak beberapa tahun. Ahok curiga ada warga dan pegawai Pemprov DKI Jakarta tertentu yang terlibat dalam pemberian izin pembangunan gedung di atas lahan hijau itu. Ia mengaku banyak lahan hijau di ibu kota yang ternyata di atasnya telah didirikan bangunan.
(hel)