Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam menyatakan tidak ada masalah dalam pelaksanaan Ujian Nasional Computer Based Test (UNCBT) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Masalah UNCBT saat pelaksanaan UN sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat kemarin sudah kami jadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki UNCBT SMP," kata Nizam saat ditemui di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (6/5).
Meski begitu, Nizam menjelaskan ada beberapa SMP yang batal menyelenggarakan UNCBT padahal sudah melakukan uji coba.
(Baca Juga: FOKUS Bocornya Ujian Nasional)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di luar itu, kami tidak mendengarkan keluhan atau komentar negatif dari sekolah dan siswa yang menjalankan UNCBT SMP," kata Nizam.
Adapun, sebanyak 42 SMP menyelenggarakan UNCBT pada tahun ini. Jumlah siswa SMP yang mengikuti UNCBT sekitar 9.215 orang.
"Tampaknya UNCBT akan jadi pilihan kami untuk melayani siswa-siswa supaya lebih nyaman serta untuk menyiapkan mereka di zaman digital," kata Nizam.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemendikbud per Rabu, 6 Mei 2015 pada pukul 11.30 WIB, masalah UN yang terkait naskah dan lembar jawaban menjadi masalah paling banyak pada tahun ini, yaitu mencapai 26 persen.
Sementara itu, kategori lainnya yaitu: kebijakan mikro (9 persen), pemindaian (13 persen), masalah yang bersumber dari peserta dan pengawas UN (22 persen), kesesuaian pos (16 persen) dan administrasi (14 persen).
"Masalah pemindaian diantaranya karena kurang siapnya provinsi. Salah satunya adalah tidak memadainya perangkat untuk melakukan pemindaian," katanya.
(utd)