Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pagi ini, Senin (4/5), meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama di beberapa sekolah di Jakarta, termasuk SMP Negeri 65 yang dilanda kebakaran bulan lalu, Selasa (14/4).
Dalam kunjungan tersebut, Ahok –sapaan Basuki– menyampaikan sejumlah pesan terkait peristiwa kebakaran yang menimpa SMPN 65 yang berlokasi di kawasan Sunter, Jakarta Utara, itu.
Untuk mencegah kebakaran gedung di masa depan, ujar Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk mengganti bahan utama konstruksi bangunan dari kayu menjadi baja ringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayu-kayu kita itu umurnya muda-muda, beda dengan zaman dulu. Konstruktor pasti memasukkan kayu yang jenisnya macam-macam. Makanya kami tidak mau lagi (membuat bangunan dengan bahan dasar kayu)," ujar Ahok di SMPN 65 Sunter.
Ahok juga menanyakan kesanggupan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menyelesaikan proses lelang pembangunan kembali gedung SMPN 65 pada tahun ini. “Ini keburu tidak proses lelangnya?” tanya Ahok.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman pun menyatakan sanggup menyelesaikan proses lelang pembangunan gedung pada tahun ini. "Seharusnya sempat (untuk lelang), Pak," ujar Arie.
"Kalau nanti ada kontraktor tidak benar, para guru harus berani lapor dan protes ke saya. (Gedung terbakar) ini kan berarti standar pembangunannya tidak benar," kata Ahok lagi.
Api yang membakar habis lantai tiga gedung SMPN 65 berasal dari aula yang terletak di sudut atas gedung. Total ada 25 ruangan di sekolah itu yang habis dilahap kobaran api.
Dampak dari terbakarnya gedung SMPN 65, sebanyak 315 murid sekolah itu harus menjalankan UN dengan menumpang di gedung SMAN 80 yang letaknya berdekatan dengan sekolah mereka.
(agk)