
Kemendikbud: Kunci Jawaban UN yang Beredar di Medan Palsu
Rabu, 06 Mei 2015 17:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puspendik Kemendikbud) Nizam menegaskan bahwa kunci jawaban ujian nasional (UN) sekolah menengah pertama (SMP) yang telah beredar di Medan, Sumatera Utara adalah palsu.
Artinya, kunci jawaban itu tidak menyatakan jawaban yang sebenarnya untuk soal-soal UN SMP tersebut. Selain itu, Nizam juga menegaskan bahwa kunci jawaban yang beredar bukanlah berasal dari Puspendik.
"Kunci jawaban kami susun ketika UN selesai. Lembar jawaban dipindai dulu semua, baru dibuat kunci jawabannya sehingga kami tidak menjadi bagian dari kebocoran kunci jawaban," kata Nizam saat konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (6/5). (Baca juga: UN SMP Hari Pertama Berjalan Lancar)
Nizam menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti semua informasi kecurangan UN yang diterima. "Kami sangat mengapresiasi langkah Ombudsman. Kecurangan itu harus diproses dan tidak boleh dibiarkan," kata Nizam.
Ia mengatakan apabila ada indikasi kecurangan UN, maka Ombudsman dipersilakan masuk ke ruangan ujian untuk melakukan penyelidikan.
"Hari ini kami dapat laporan bahwa Ombudsman dilarang masuk ke ruang ujian untuk memeriksa kecurangan UN SMP. Kami tegaskan, Ombudsman harus diberi izin masuk bila memang ada indikasi kecurangan UN," kata Nizam. (Baca juga: Meski Soal UN Bocor, Indeks Integritas Yogyakarta Tinggi)
Terkait hal tersebut, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala dinas pendidikan seluruh provinsi.
"Surat edaran itu menyatakan apabila ada indikasi kecurangan maka pihak berkepentingan seperti inspektorat atau lembaga pengawas lain diperbolehkan masuk ruang ujian," kata Ketua BSNP Zainal Hasibuan. (Baca juga: Percetakan Negara Tetap Dipakai untuk Cetak Soal UN SMP)
Pada hari pertama pelaksanaan UN SMP, yaitu Senin (4/5), Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara menemukan adanya kunci jawaban yang terselip di lembar soal dalam pelaksanaan UN di SMP Negeri 1 Medan. (pit/pit)
Artinya, kunci jawaban itu tidak menyatakan jawaban yang sebenarnya untuk soal-soal UN SMP tersebut. Selain itu, Nizam juga menegaskan bahwa kunci jawaban yang beredar bukanlah berasal dari Puspendik.
"Kunci jawaban kami susun ketika UN selesai. Lembar jawaban dipindai dulu semua, baru dibuat kunci jawabannya sehingga kami tidak menjadi bagian dari kebocoran kunci jawaban," kata Nizam saat konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (6/5). (Baca juga: UN SMP Hari Pertama Berjalan Lancar)
Ia mengatakan apabila ada indikasi kecurangan UN, maka Ombudsman dipersilakan masuk ke ruangan ujian untuk melakukan penyelidikan.
"Hari ini kami dapat laporan bahwa Ombudsman dilarang masuk ke ruang ujian untuk memeriksa kecurangan UN SMP. Kami tegaskan, Ombudsman harus diberi izin masuk bila memang ada indikasi kecurangan UN," kata Nizam. (Baca juga: Meski Soal UN Bocor, Indeks Integritas Yogyakarta Tinggi)
Terkait hal tersebut, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala dinas pendidikan seluruh provinsi.
"Surat edaran itu menyatakan apabila ada indikasi kecurangan maka pihak berkepentingan seperti inspektorat atau lembaga pengawas lain diperbolehkan masuk ruang ujian," kata Ketua BSNP Zainal Hasibuan. (Baca juga: Percetakan Negara Tetap Dipakai untuk Cetak Soal UN SMP)
Pada hari pertama pelaksanaan UN SMP, yaitu Senin (4/5), Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara menemukan adanya kunci jawaban yang terselip di lembar soal dalam pelaksanaan UN di SMP Negeri 1 Medan. (pit/pit)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK