Ahok: Orangtua Merokok, Anak Tak Dapat Kartu Jakarta Pintar

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2015 12:12 WIB
Menurut Ahok, orangtua yang mampu membeli rokok seharusnya mampu membiayai sekolah anaknya. "Buat merokok dua bungkus sehari toh ada duit," ujarnya.
Siswa memegang Kartu Jakarta Pintar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat pemberian Kartu Jakarta Pintar bagi siswa kurang mampu. Salah satunya, anak dari orangtua yang merokok kemungkinan besar tak bakal bisa menerima KJP.

“Kami mau perketat sampai ke situ. Yang merokok, anaknya tidak akan dapat KJP,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5).

Kebijakan itu akan diambil karena, menurut Ahok –sapaan Basuki, orangtua yang mampu membeli rokok seharusnya sanggup membiayai sekolah anaknya. “Buat merokok kan ada duitnya. Dua bungkus sehari lagi. (Kalau tak mampu bayar sekolah anak) kan lucu,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya soal rokok, seleksi penerima KJP juga bakal memperhatikan soal gaya hidup. “Anak yang merokok dan pegang handphone mahal juga tidak dapat KJP,” ujar Ahok.

Seleksi penerima KJP akan dilakukan bertahap agar kartu ini benar-benar tepat sasaran. Ini karena anggaran KJP pun dipangkas signifikan hingga Rp 600 miliar akibat ditemukan banyak penerima ganda dan penerima yang dianggap tak tepat.

Akibat pemotongan anggaran itu, dana KJP yang semua berjumlah Rp 3 triliun kini tinggal Rp 2,4 triliun. Dana ini akan dicairkan dalam waktu dekat. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER