Ahok Lapor Jokowi Soal Asian Games dan Pencairan APBD

Rosmiyati Dewi Kandi & Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2015 11:24 WIB
Gubernur Jakarta akan melaporkan juga sejumlah proyek yang meragukan yang akan ditarik dari APBD tahun ini.
Basuki Tjahaja Purnama (tengah) saat masih menjadi Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta, menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (kiri), di kediaman dinas gubernur, Jakarta, 22 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/5). Ahok bermaksud untuk melapor soal perkembangan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ahok mengaku telah meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi sejak beberapa waktu yang lalu, namun baru diberi kesempatan hari ini karena kesibukan Presiden melakukan kunjungan kerja di Provinsi Maluku, Papua, dan negara tetangga Papua Nugini.

"Aku minta waktu ketemu Presiden untuk melaporkan beberapa hal soal Asian Games, soal kami mau bangun transportasi, termasuk soal pencairan APBD supaya cepat masuk LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah)," ujar Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekas Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, pencairan APBD sejauh ini berjalan cukup baik. Hanya saja beberapa proyek yang dianggap meragukan akan ditarik dari APBD Perubahan untuk membeli lahan. Selain itu, dana APBD akan dijadikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Kami juga akan ada kontrak di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa itu ada kontrak payungnya supaya cepat. Kalau LKPP dapat, kami lebih gampang. Terus, semua di e-Catalog di LKPP lebih cepat," kata dia.

Ahok memberi contoh ketika proyek pembangunan gelanggang olah raga (GOR) atau rusun, harga satuan tidak jelas dan mahal. Oleh sebab itu, sistem yang digunakan akan diubah menjadi sistem rancang bangun (detail engineering design/DED). Namun, sistem DED yang digunakan bukan yang satu tahun.

"LKPP pernah membantu DKI Jakarta waktu membuat RSUD Koja dengan dokumen rancang bangun. Sudah kami mau pakai itu, jadi dia secara desain umumnya, lalu rancang bangun biar lebih cepat. Kami juga enggak mau kemahalan lagi," ujar dia.

Seperti diberitakan, pencairan APBD 2015 sempat terhambat lantaran terjadi perselisihan antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta. Saat itu, Ahok membeberkan ada anggaran siluman yang muncul dalam daftar belanja daerah yang tidak disetujui pemerintah provinsi Jakarta.

Ahok bahkan sempat melaporkan persoalan tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polda Metro Jaya. Saat ini, Polda Metro tengah menindaklanjuti dugaan korupsi dalam belanja uninterrupted power supply (UPS) di sekolah di Jakarta Barat.

Sementara itu, DKI Jakarta memang menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan ajang olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018. Bersama Kota Bandung dan Kota Palembang,  acara tersebut akan dibuka pada 19 September 2018.

Setelah Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia), Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta mendirikan kompleks atlet di Kemayoran, Jakarta, di atas tanah seluas 11 hektare. Pada Januari 2015, Ahok mengonfirmasi bahwa kompleks yang juga akan memiliki fasilitas olahraga air ini akan rampung dibangun pada 2017.

Selain membangun kompleks atlet, Jakarta juga melakukan revitalisasi Stadion BMW di Papanggo, Jakarta Utara, GOR Ciracas, GOR Cibubur, dan GOR Senayan. Kesempatan menjadi tuan rumah ajang Asian Games dimanfaatkan ibukota sebagai salah satu lahan promosi pariwisata Jakarta. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER