Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara soal tes keperawanan yang dilakukan institusinya untuk menyeleksi para calon tentara wanita. Ia mengatakan tes tersebut bertujuan untuk kebaikan sehingga seharusnya tak dipermasalahkan.
"Itu (tes keperawanan untuk wanita) salah satu syarat masuk TNI. Terus apa masalahnya? Kalau untuk kebaikan kenapa harus dikritik?" kata Moeldoko.
Moeldoko menyatakan ada tiga hal yang dijadikan patokan seorang prajurit TNI, yakni moral, akademik, dan fisik. “Mulai awal harus kami lihat, moral bagus enggak? Fisik bagus enggak? Akademis bagus enggak?" ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes keperawanan itu, menurut Moeldoko, merupakan bagian dari tes moral.
Rabu (13/5) Human Rights Watch melalui situs resminya bicara soal tes keperawanan itu. Kelompok pengawas pelanggaran hak asasi manusia yang berbasis di New York, Amerika Serikat, itu mendesak Indonesia untuk menghapuskan tes keperawanan bagi calon tentara perempuan dan calon istri tentara.
Sebelumnya, HRW juga menyinggung isu tes serupa yang dilakukan institusi Polri. Namun polisi telah menyatakan tak ada tes keperawanan bagi calon polisi wanita.
Tes keperawanan pun sempat diusulkan diterapkan di sejumlah daerah sebagai syarat kelulusan SMA. Wacana tersebut dikecam dari berbagai pihak, terutama pegiat dan pembela isu-isu diskriminasi perempuan, baik lokal maupun internasional.
Baca juga Moeldoko:
Dua Perwira Tinggi TNI Siap Bergabung ke KPK (agk)