Masih Banyak Daerah Curang Kerjakan UN SMA

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 23:05 WIB
Kecurangan diukur dari gabungan persentase contek-menyontek dan persentase keseragaman pola jawaban soal Ujian Nasional dalam suatu sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5). Anies menyatakan hasil Ujian Nasional (UN) dan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) menjadi bagian dari upaya sekolah di seluruh daerah berprestasi, unggul dan tidak melanggengkan praktek kecurangan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/Rei/ama/15.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memaparkan hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA dan SMK tahun ini lebih banyak mempunyai indeks integritas yang rendah. Hal ini berarti masih banyak daerah yang tidak jujur dalam menjalankan proses ujian nasional.

"Jumlahnya jauh lebih banyak yang berintegritas rendah. Misalnya SMA atau Madrasah bidang IPA ini. Meskipun angkanya tinggi tapi integritasnya rendah," kata Anies saat menjelaskan hasil pengukuran Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) di Kompleks Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin (18/5).

Tak hanya SMA/MA IPA, bidang IPS dan tingkat SMK pun juga terlihat lebih banyak memiliki integritas rendah. Namun, lagi-lagi, meski memiliki integritas rendah, nilai rata-rata ujian nasional daerah tersebut termasuk tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal inilah yang mengindikasikan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan ujian nasional. IIUN sendiri diukur dari tingkat persentase jawaban siswa yang tidak menunjukkan pola kecurangan. Kecurangan yang diukur merupakan gabungan persentase contek-menyontek antar siswa dan persentase keseragaman pola jawaban soal Ujian Nasional dalam suatu sekolah. "Menggunakan teknik probabilitas," ujar Kepala Balitbang Kemendikbud, Furqon.

Untuk daerah yang memiliki angka IIUN tertinggi adalah Kota Yogyakarta dengan angka 82,37; Kota Pangkal Pinang 81,32; Kota Magelang 81,26; Kabupaten Belu 80,61; dan Kabupaten Purworejo dengan angka IIUN 80,33.

Sementara untuk IIUN terendah dimiliki oleh Kabupaten Nduga 18,40; Kabupaten Buru Selatan 19,60; Kabupaten Yalimo 19,97; Kabupaten Simalungun dengan 21,79; dan Kabupaten Jeneponto 25,14.

Pemerintah sangat menekankan nilai integritas atau kejujuran karena hal itu dinilai sangat penting. Anies mengatakan tujuan pendidikan bukan saja meraih prestasi akademik yang tinggi, tapi membentuk karekter anak bangsa. Salah satu terpentingnya adalah integritas.

"Lewat UN kita ingin kirim pesan bahwa selama ini integritas hanya menjadi bisik yang tak diungkap secara sistematis. Negara tidak akan menutup, tapi akan membuka dan dijadikan baseline perbaikan," ujar Anies.

Hasil Ujian Nasional dan IIUN ini dikirimkan ke masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota hari ini (18/5). "Kami mengirimkan suratnya yang berisi data ini di tiap kabupaten, di tiap sekolah, di tiap provinsi," kata Anies.

Sebagai apresiasi, daerah yang mendapatkan hasil Ujian Nasional dan IIUN tertinggi akan diundang ke Jakarta untuk mendapatkan apresiasi langsung dari pihak Kemendikbud.

"Kami akan mengundang kepala sekolah yang IIUN-nya tinggi sebagai apresiasi. Adapun yang integritasnya tendah, diharapkan berhenti menyontek," ucap Anies.

"Ini penting sekali di bangsa yang sedang dirundung korupsi. Bangsa kita jarus bebas dari praktik kecurangan dan pembiaran praktik kecurangan," tegas Anies.

Sementara untuk daerah dengan nilai Ujian Nasional tertinggi diraih oleh Denpasar dengan nilai rata-rata nilai SMA/MA 83,26 dan rata-rata nilai SMK 81,02 (hel)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER