Tiga Janji Jokowi Tak Urungkan Niat Mahasiwa Turun ke Jalan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2015 09:55 WIB
Jokowi menjanjikan tiga hal pada perwakilan mahasiswa, namun mahasiwa mengaku tidak puas dan tetap akan turun ke jalan pada 20 dan 21 Mei nanti.
Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari seluruh universitas di Indonesia di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (18/5). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengundang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari seluruh universitas di Indonesia untuk datang ke Istana guna mendengarkan keluhan dan aspirasi dalam menanggapi isu nasional terkini.

Pertemuan ini digelar sebelum aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang kabarnya akan digelar secara besar-besaran pada 20-21 Mei 2015 nanti.

Ketua BEM Universitas Indonesia Andi Aulia Rahman menyampaikan, ia dan beberapa perwakilan mahasiswa telah berdiskusi dengan Jokowi soal berbagai permasalahan seperti pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Namun, ia mengaku tidak puas dengan paparan sang Kepala Negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintahan masih perlu diperbaiki. Banyak isu dan kasus yang kami sampaikan dan banyak jawaban Presiden yang membuat kami belum puas," kata Andi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/5) malam.

Meski demikian, lanjut Andi, pertemuan ini juga bukan tanpa hasil. Menurutnya Jokowi dalam pertemuan tersebut berjanji akan transparan dalam alokasi pengalihan subsidi BBM.

"Kedua, kami mendapat kepastian pengelolaan Blok Mahakam akan mayoritas dipegang negara, dalam satu atau dua minggu ke depan Presiden akan keluarkan kebijakan yang berpihak kepada negara," kata dia.

Andi mengimbuhkan, janji terakhir yang dilontarkan Jokowi kepadanya adalah negara akan mengeluarkan kebijakan harga batas atas untuk BBM. Penerapan batas atas harga BBM ini merupakan bentuk jaminan negara pada harga BBM.

Namun meski sudah diberi tiga janji oleh Jokowi, mahasiswa mengaku belum puas. Oleh karena itu, mahasiswa menurutnya akan tetap turun ke jalan pada 21 Mei menuntut beberapa hal yang belum diselesaikan pemerintah.

"Kedatangan kami bukan untuk memaparkan masalah, namun mendengarkan respons dari pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi. Akan tetapi respons Presiden tidak bisa kami dapatkan disebabkan mungkin waktu yang terbatas," kata Andi.

Mahasiswa Rindu Diskusi Langsung dengan Kepala Negara

Dalam kesempatan yang sama Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Muhammad Puri Andamas mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi merupakan momen yang istimewa. Pasalnya, sebagai mahasiswa, ia mengaku rindu berdiskusi secara langsung dengan seorang kepala negara.

Puri mengaku senang karena ada titik terang kasus hak asasi manusia. Tak hanya itu, rekomendasi yang diberikan Universitas Trisakti dan Universitas Atmajaya untuk penuntasan kasus-kasus HAM di Indonesia sudah diterima dan akan diteruskan.

Presiden BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Satria Putra bahkan membawa surat tanda bukti serah terima dari almamaternya untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden Jokowi langsung.

Satria menyebutkan, surat itu merupakan bentuk kepastian dari hasil pertemuannya dengan Jokowi, karena langsung dibaca, disetujui, dan ditandatangani oleh Presiden.

"Tanda tangan beliau ini kepastian untuk menindaklanjuti apa yang telah kami tuntut, sehingga dari situ tugas kami semua di sini mengawal janji-janji apa yang telah disampaikan malam ini," kata Satria. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER