Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berang atas dugaan beredarnya beras plastik di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Penggunaan plastik sebagai bahan pangan, ujar Djarot, amat berbahaya.
Djarot meminta masyarakat, wartawan, dan aparat penegak hukum bekerjasama untuk menyelidiki asal-mula dan peredaran beras plastik itu. Ia juga minta lokasi penemuan beras plastik dilaporkan untuk mempermudah penelusuran terhadap pelaku.
“Kalau ketemu itu beras plastik, lapor! Di mana tempatnya, konsumennya di mana. Itu kurang ajar. Itu beras plastik bisa membunuh orang,” kata Djarot dengan emosi di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/5). (Baca:
Uji Beras Plastik, Kepolisian Datangi Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini beras plastik baru ditemukan di Bekasi. Djarot sendiri belum mendapat laporan mengenai adanya peredaran belas plastik di Jakarta.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan belum terlalu paham soal peredaran beras plastik di Bekasi yang berbatasan dengan Jakarta itu. Ahok –sapaan Basuki– menyerahkan sepenuhnya soal itu kepada Kepolisian.
Beras yang diduga dibuat dengan dicampur bahan sintetis itu saat ini sedang diuji sampel Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk diketahui apa persisnya kandungan di dalamnya. (Baca:
Beras Plastik Mengancam, BPOM Turun Tangan Bantu Kementan)
Pengujian juga akan dilakukan di Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kepolisian Bekasi.
Beras plastik pertama kali terungkap berdasarkan laporan warga yang membelinya di Pasar Mutiara Gading, Bekasi. Penjual beras itu telah diinterogasi oleh polisi dan mengaku memperoleh beras tersebut dari distributor di Karawang.
Ia tak menerima beras plastik langsung dari distributor di Karawang tersebut, melainkan melalui penjual lain. Toko miliknya kini ditutup, dan beras plastik yang dijual di sana itulah yang sedang diuji sampel.
(agk)