Jakarta, CNN Indonesia -- Massa yang tergabung dalam Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI) memutuskan untuk bergerak ke Istana setelah hampir setengah jam menanti kedatangan rekan mereka dari Aliansi Jawa Barat tak kunjung datang.
Puluhan peserts aksi berjalan dengan tertib dari Gedung Mahkamah Agung menuju Gedung Istana Merdeka yang jaraknga hanya ratusan meter. Tanpa pengawalan ketat dari aparat, massa bergerak perlahan sambil menyanyikan yel-yel perjuangan. (Baca juga:
Tommy Soeharto Berkicau Soal Isu Kebangkitan Nasional)
Setibanya di titik lokasi demonstrasi, massa PPRI lantas merapatkan barisan dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia yang telah menggelar unkuk rasa di pintu utara Monas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit berbeda dengan tuntutan PPRI, massa GMBI menyuarakan dukungan terhadap Polri yang bersih tanpa oknum-oknum di dalamnya.
Menurut Koordinator Aksi PPRI Surya Anta, massa aksi dari Aliansi Jawa Barat saat ini tengah dalam perjalanan dari Karawang menuju Ibu Kota. Jumlah massa diperkirakan mencapai ratusan orang jika semua sudah terkumpul di depan Istana.
Istana akan jadi titik akhir unjuk rasa mereka. Memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional, massa berniat menyuarakan sejumlah kritik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo yang dianggap belum juga membuahkan hasil untuk kepentingan rakyat. PPRI merupakan gerakan aksi yang tergabung dari SPRI, GSPB, SBMI, Solidaritas.net, LBH Jakarta, Pembebasan, dan PPR. (Baca juga:
Ada Kemungkinan Jokowi Temui Demonstran 20 Mei Besok)
Berdasarkan keterangan Divisi Humas Polda Metro Jaya, hari ini akan ada sejumlah kegiatan massa seperti unjuk rasa, mimbar bebas, dan aksi mogok. Lokasi yang menjadi titik aksi yaitu Istana Negara, Gedung KPK, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DPR/MPR serta beberapa lokasi strategis lainnya.
Pada apel gelar pasukan di halaman Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/5) kemarin, Inspektur Jenderal Pol. Unggung Cahyono menyatakan bahwa kepolisian bekerja sama dengan TNI akan mengerahkan kurang lebih sebanyak 7 ribu personelnya. “Semua untuk mengamankan jalannya unjuk rasa di beberapa titik di DKI Jakarta saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” ujar Unggung.
BACA FOKUS:
Di Balik Aksi Kebangkitan Nasional (hel)