Jakarta, CNN Indonesia -- Kalangan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat merespons positif sembilan nama anggota Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai komposisi sembilan nama tersebut untuk hindari kontroversi.
“Perlu diapresiasi komposisi sembilan nama pilihan Presiden itu sebab tidak hanya fokus pada ahli hukum saja tapi juga ada ahli-ahli dari disiplin ilmu lain. Jadi multi disiplin,” kata Arsul kepada CNN Indonesia, Kamis (21/5). (Baca:
Jokowi Umumkan Sembilan Nama Anggota Tim Pansel KPK)
Menurut Arsul, kesembilan nama tersebut dipilih Presiden untuk menghindari munculnya pertentangan yang beredar di masyarakat luas. Arsul memandang ada dua hal yang dapat menimbulkan kontroversi yaitu jika anggota Tim Pansel diisi oleh orang yang dinilai tidak pro pemberantasan korupsi dan diisi oleh orang yang “mendewakan” KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsul mengatakan, dengan komposisi yang ideal itu diharapkan bakal melahirkan pimpinan KPK yang menjanjikan dan lebih baik. Ke depannya, ujar Arsul, pimpinan KPK dituntut harus mempunyai fokus untuk menyeimbangkan ketiga hal yaitu aspek pencegahan, penindakan, dan penguatan KPK sebagai lembaga.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini sama sekali tidak mempersoalkan kesembilan anggota tim pansel merupakan perempuan semua. “Tidak masalah, justru perempuan itu banyak yang hebat, yang jelas mereka ahli dari berbagai disiplin ilmu,” tutur Arsul. (Baca:
Seluruh Anggota Pansel KPK Wanita Penuhi Kriteria Jokowi)
Presiden Jokowi pagi tadi mengumumkan sembilan nama anggota Tim Pansel calon pimpinan KPK. Jokowi menekankan komitmennya pada pemberantasan korupsi demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Jokowi menyatakan, Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang besar kalau bebas dari korupsi.
(obs)