Jokowi Bantah Ketua Pansel KPK Rangkap Jabatan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 14:05 WIB
Destry Damayanti, Ketua Pansel KPK dianggap sebagai staf ahli Menteri BUMN. Namun, Jokowi menegaskan ia sudah melakukan pengecekan latar belakang Destry.
Joko Widodo menegaskan Destry Damayanti tidak rangkap jabatan. (ANTARA FOTO/AACC2015/Jerry Adiguna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah membentuk tim panitia seleksi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Tim itu terdiri atas sembilan anggota dan semuanya perempuan. Destry Damayanti bertugas menjadi ketuanya.

Pengangkatan Destry menuai kontroversi. Sebagian publik tak sepakat ia menjadi ketua pansel lembaga antirasuah karena dianggap merangkap jabatan. Diketahui, Destry juga staf ahli Menteri BUMN Rini Soemarno.

Ditemui usai meresmikan peletakan batu pertama Gedung Indonesia 1 di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (23/5) Jokowi membantah tudingan itu. "Kata siapa? Informasi siapa? Kamu cek saja sendiri, track record-nya seperti apa, integritasnya seperti apa, kompetensinya seperti apa," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang Kepala Negara menegaskan, ketika ia memutuskan memilih seseorang untuk menjabat suatu posisi penting, ia pasti lebih dahulu melakukan pengecekan latar belakang dan menimbang keputusan tersebut secara matang.

"Kalau sudah saya keluarkan, ya saya sudah memastikan itu. Tapi kalau kamu enggak percaya, ya silahkan dicek sendiri," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Destry memilih salah satu jabatan, Ketua Pansel atau staf ahli. "Tidak bisa dia memegang keduanya karena akan muncul conflict of interest," kata Fadli saat ditemui di kompleks DPR RI, Jumat (22/5).

Jika Destry memilih jadi ketua pansel, kata Fadli, dia harus melepas jabatannya di Kementerian BUMN, begitu juga sebaliknya. Anggota pansel harus berindependensi tinggi dan tidak memiliki kepentingan sama sekali atas jabatan yang diembannya.


Fadli menegaskan, semua elemen akan mengawasi kinerja pansel KPK sebagai penentu calon komisioner KPK. Semua pihak berharap sembilan anggota pansel KPK bisa bekerja lebih optimal.

"Kami harap orang-orang yang dipilih adalah orang yang tidak membawa kepentingan titipan dari suatu lembaga atau kelompok," kata Fadli.

Jika Jokowi tidak tahu posisi Destry sebagai staf ahli Rini, Fadli melanjutkan, DPR akan mengingatkan dan mengoreksi. "Bagusnya dia (Destry) pilih saja jadi staf ahli dan tinggal mencari pengganti agar tidak polemik," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi telah menunjuk sembilan orang sebagai pansel calon pimpinan KPK, yakni Destry Damayanti, Enny Nurbaningsih, Betti S. Alisjahbana, Harkristuti Harkrisnowo, Yenti Garnasih, Supra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Siadiawati, dan Meuthia Ganie Rochman.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER