Busyro: Pansel KPK Harus Siap Hadapi Godaan Uang

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 12:32 WIB
Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan sembilan anggota tim pansel harus menguatkan mental dan berdiskusi dengan elemen masyarakat sipil.
Calon pimpinan KPK Robby Arya Brata bersama Busyro Muqqodas saat menunggu uji kelayakan di Komisi III DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014. (CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan sembilan anggota tim panitia seleksi calon pimpinan komisi antirasuah harus siap menghadapi berbagai tantangan dan intervensi saat menjalankan tugas. Menurut Busyro, salah satu godaan terbesar bagi mereka adalah tawaran sejumlah uang.

"Pansel harus siap mental hadapi intervensi dan godaan fulus yang sangat terbuka dalam situasi kondisi yang sudah gila seperti sekarang ini," ucapnya melalui pesan pendek kepada wartawan, Jumat (22/5).

Untuk menghadapi berbagai godaan itu, Busyro mengingatkan kesembilan anggota Tim Pansel Pimpinan KPK untuk menguatkan mental. Lebih jauh lagi, ia juga mendorong tim tersebut untuk aktif berkomunikasi dan berdiskusi dengan elemen masyarakat sipil yang bergerak di pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperlukan untuk merumuskan paradigma, mekanisme dan proses seleksi. Pansel perlu sepakat tentang pentingnya paradigma seleksi dan bukan hal teknis prosedural," katanya.

Kamis (21/5) kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan sembilan anggota Tim Pansel Pimpinan KPK yang memiliki latar belakang berbeda. Uniknya, seluruh anggota tim merupakan perempuan.

Anggota tim yang berasal dari kalangan kampus adalah ekonom Destry Damayanti, dosen hukum tata negara UGM Enny Nurbaningsih, pengajar tindak pidana pencucian uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih, psikolog Supra Wimbarti dan sosiolog korupsi Meuthia Ganie-Rochman.

Anggota tim yang berlatar belakang birokrat adalah Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM Harkristuti Harkrisnowo, Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Natalia Subagyo dan Direktur Analisa Peraturan Perundang-Undangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dani Sadiawati.

Sementara itu, satu anggota tim berasal dari kalangan swasta, yaitu mantan General Manager IBM ASEAN dan Asia Selatan Betti S. Alisjahbana. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER