Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Golongan Karya Meutya Hafid mengatakan dominasi perempuan dalam tim panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan peluang bagi kaum perempuan memberanikan diri maju sebagai pimpinan KPK.
"Jika melihat panselnya perempuan, seharusnya perempuan juga lebih berani mendaftar sebagai pimpinan KPK," kata Meutya saat ditemui di sela diskusi di Jakarta, Sabtu (23/5).
Meski demikian, Meutya menegaskan sembilan perempuan yang duduk di jajaran tim Pansel KPK perlu membuktikan keraguan sebagian pihak masyarakat dengan membuktikan lewat kinerja dan integritasnya. Alasannya, kata Meutya, publik saat ini sangat responsif mengkritisi kesalahan.
(Baca Juga: Jokowi Umumkan Sembilan Nama Anggota Tim Pansel KPK)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau salah satu, jadi disalahkan semua. Saya rasa harus betul-betul hati-hati. Perempuan kalau bekerja harus sepuluh kali lebih besar," kata Meutya.
Banyak pihak menilai terpilihnya sembilan srikandi dalam jajaran pansel pimpinan KPK merupakan sebuah gebrakan baru. Namun Meutya menegaskan, pada akhirnya pembuktian nanti akan terjawab dengan nama-nama calon pimpinan KPK yang keluar.
Mengenai tim pansel KPK, Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menilai komposisi sembilan perempuan menurutnya menarik. Alasannya, ini kali pertama pansel KPK diisi oleh perempuan semua.
(Lihat Juga: Fahri Hamzah Sebut KPK Butuh Otak Besar, Bukan Otot Besar)Trimedya menilai sosok perempuan akan sulit untuk diintervensi. Ini karena laki-laki cenderung lebih mudah didekati daripada perempuan yang kadang bersifat lebih tertutup.
Selain masalah gender, Trimedya pun menyoroti soal latar belakang para 'Srikandi' Pansel KPK ini. Baginya, meski para anggota Pansel KPK kali ini bukan orang yang sering bicara soal politik, tapi integritas mereka cukup baik di bidang-masing.
"Ini relatif orang-orang yang jarang bicara, tapi di sisi lain kita semua tahu integritas mereka cukup baik di bidangnya, seperti sosiologi dan hukum," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi telah mengumumkan sembilan nama panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka adalah Destry Damayanti, Enny Nurbaningsih, Betti S. Alisjahbana, Harkristuti Harkrisnowo, Yenti Garnasih, Supra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Siadiawati, dan Meuthia Ganierochman.
(utd)