Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah penggiat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jopi Peranginangin rencananya akan dimakamkan di Kisaran, Sumatra Utara. Hal tersebut disampaikan oleh rekan aktivisnya di AMAN, Mina Susana Setra.
"Keluarganya di Kisaran sudah menyiapkan pemakaman untuk Minggu esok di sana," ujar Mina di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Sabtu (23/5).
Lebih lanjut, Mina mengatakan akan sebisa mungkin berusaha agar jenazah Jopi dapat dikirimkan ke Kisaran Minggu dini hari nanti. "Jadi kami sedapat mungkin mengirimkan jenazahnya subuh nanti ke sana," katanya.
(Lihat Juga: Aktivis Jopi Peranginangian Tewas Ditikam dari Belakang)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, lanjut Mina, keluarga Jopi belum tiba di Jakarta. Hal tersebut disebabkan sulitnya bagi pihak keluarga untuk mendapatkan tiket ke Jakarta. "Keluarga korban tinggal di Kisaran dan di Palu. Mungkin akan tiba malam nanti," katanya.
(Baca Juga: Aktivis Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Jopi Peranginangin)Ia pun mengatakan keluarga telah memberikan persetujuan kepada pihak kepolisian untuk mengautopsi jenazah Jopi. Rencananya proses autopsi ini akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati.
Saat ini, Mina bersama rekan-rekan aktivis lainnya tengah menunggu surat untuk membawa jenazah Jopi dari RSPP ke RS Polri.
(Lihat Juga: Autopsi Jenazah Jopi Peranginangin Menunggu Keputusan Polisi)Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik Jopi Peranginangin tewas ditikam pelaku tak dikenal di kawasan Kemang Selatan pada Sabtu (23/5) dini hari. Diantara aktivis, beredar kabar bahwa pada awalnya Jopi hanya berniat untuk menengahi cekcok yang terjadi di lokasi.
"Kejadiannya Jopi itu cuma nengahin. Tapi menurut mereka Jopi kayak nantangin. Diajak kelahi di luar," ujar seorang aktivis yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Aswin mengatakan kejadian itu bermula dari keributan antar pengunjung di depan Kafe Venue.
"Tanggal 23 Sabtu jam 03.30 WIB ada cekcok mulut antara korban dan pelaku. Lalu berujung keributan di luar kafe dan terjadi penusukan," ujar Aswin.
Selain itu, ia mengungkapkan pihak kepolisian baru meenerima laporan penusukan tersebut pada pukul 07.00 WIB. Saat ini, polisi sudah mendapatkan keterangan dari empat saksi, yakni dua sekuriti Venue D dan IK, kemudian MS pihak swasta, dan A seorang mahasiswa.
(utd)