Sebelum Tewas, Aktivis Jopi Cerita tentang Sebuah Rumah

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 19:00 WIB
Menurut keterangan saksi, Jopi Peranginangin bercerita sedang membangun sebuah rumah hasil kerja keras selama 15 tahun. Belum menikmati, ia keburu tewas.
Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik sekaligus penggiat di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jopi Peranginangin tewas ditikam pelaku tak dikenal di depan sebuah kafe di Kemang Selatan, Jakarta, pada Sabtu (23/5) dini hari. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis penggiat lingkungan dan masyarakat adat Jopi Peranginangin tewas ditikam dari belakang oleh pelaku tak dikenal di depan sebuah kafe di Kemang Selatan, pada Sabtu (23/5) dini hari. Menurut keterangan saksi berinisial A, sebelum tewas Jopi sempat bercerita padanya tentang sebuah rumah yang sedang dibangunnya.

"Yang membuat saya sangat sedih jika ingat pas nongkrong tadi malam dia kasih unjuk foto ke saya. Di foto itu, ada sebuah rumah miliknya. Katanya, 'ini rumah hasil perjuangan kerja selama 15 tahun'," kata saksi kepada CNN Indonesia, Sabtu (23/5). (Baca Juga: Kronologi Kematian Aktivis Jopi versi Saksi)

Saksi yang tak mau disebut namanya itu menjelaskan Jopi juga berpesan kepada teman-temannya untuk mampir ke rumah tersebut saat sudah jadi nanti. "Namun, belum sempat dinikmati rumahnya, dia sudah keburu meninggal," ujar saksi dengan lirih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Jopi sendiri di mata saksi adalah pribadi yang konsisten dengan perjuangannya membela kelompok marjinal, seperti masyarakat adat. "Banyak aktivis udah kabur entah ke mana, dia masih terus konsisten sama idealismenya."

Meski Jopi idealis namun lelaki kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, pada 1976 silam itu bisa bergaul dengan luwes. Buktinya, kata saksi, Jopi memiliki teman yang sangat banyak dari berbagai kalangan, baik aktivis ataupun kelompok profesional.

"Saya kenal Jopi sejak 2012. Saya sendiri bekerja sebagai pengacara komersil. Namun, dia mau berteman dengan saya meskipun idealisme kami berbeda," kata saksi.

Lebih jauh lagi, saksi berharap pihak kepolisian bisa segera menemukan pelaku penikaman Jopi secepatnya. "Dia mati karena membela saya. Sebenarnya tidak perlu ada pembelaan apapun dari dia. Ini yang membuat dia menjadi sosok luar biasa," kata saksi.

Sebelumnya, pihak Kepolisian Resor Jakarta Selatan menyatakan telah memeriksa empat saksi terkait kematian Jopi Peranginangin. Keempat saksi tersebut adalah dua sekuriti Venue D dan IK, kemudian MS pihak swasta, dan A seorang advokat. Polisi juga telah melakukan olah TKP dan menunggu hasil visum rumah sakit.

Menurut keterangan rekan Jopi, jenazah Jopi akan dipindahkan dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) menuju Rumah Sakit Polri untuk diautopsi lebih lanjut. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER