Sembilan Srikandi Pansel KPK Tiba di Istana

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 15:35 WIB
Mengenakan batik, sembilan srikandi Pansel KPK tiba di Istana Negara yang langsung akan bertemu presiden dengan salah satu agenda penunjukan juru bicara.
Sembilan anggota tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/5). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan anggota tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah tiba di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/5).

Sekitar pukul 14.50 WIB, kesembilan wanita itu datang secara bersama-sama. Mengenakan batik, mereka kompak memasuki area kerja kepresidenan itu dengan bergandengan tangan. (Baca juga: Jokowi Bertemu 'Srikandi' Panitia Seleksi KPK Hari Ini)

"Ini mau rapat dulu dengan Presiden untuk menentukan juru bicara," ujar Harkristuti Harkrisnowo, salah seorang anggota Pansel KPK yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM, seraya memasuki pintu Kantor Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan direncanakan pukul 15.00 WIB, namun hingga saat ini Presiden Jokowi masih memimpin rapat terbatas (ratas) bersama menteri terkait. (Baca juga: Tim Pansel KPK Dinilai Jalan Keluar Konflik)

Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelumnya mengungkapkan, Presiden ingin bertemu tim bentukannya itu untuk menyampaikan harapan besar kepada Pansel KPK tentang pemberantasan korupsi dan institusi KPK seperti apa, sehingga terjadi persamaan parameter antara anggota dan komisioner.

Pada Kamis (21/5), Jokowi mengumumkan sembilan nama anggota tim Pansel KPK. Selain Harkristuti, anggota tim Pansel KPK diisi oleh ekonom Destry Damayanti, pakar hukum tata negara UGM Enny Nurbaningsih, mantan General Manager IBM ASEAN dan Asia Selatan Betti S. Alisjahbana. (Baca juga: Perempuan Diharapkan Berani Maju Jadi Pimpinan KPK)

Berikutnya adalah pakar cuci uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih, psikolog Supra Wimbarti, Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Natalia Subagyo, Direktur Analisa Peraturan Perundang-Undangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dani Sadiawati, dan sosiolog korupsi Meuthia Ganie-Rochman. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER