Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan adanya perempuan untuk menjadi komisioner lembaga antirasuah tersebut.
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti bahkan mengungkapkan bahwa timnya membuka peluang besar kepada para perempuan untuk memimpin KPK.
"(Peluang) mestinya besar. Sekarang tinggal kita bagaimana bisa mendorong mereka untuk daftar," ujar Destry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Juru Bicara Pansel KPK Betti S. Alisjahbana menilai bahwa unsur pimpinan KPK yang beragam akan jauh lebih baik, baik dari segi kompetensi maupun gender.
"Tentu kami akan berusaha mencari kandidat-kandidat yang yang baik, yang perempuan juga. Tetapi tidak berarti terus semuanya perempuan. Kita usahakan paling tidak ada satu yang perempuan. Meskipun kami tidak akan mengorbankan kriteria," kata dia.
Kendati demikian, Betti mengaku saat ini Pansel KPK tengah merumuskan kriteria calon pimpinan KPK. Tim beranggotakan sembilan orang ini pun akan mengundang masyarakat untuk memberi masukan mengenai kriteria maupun calon pimpinan KPK.
"Karena kami maupun masyarakat ingin mendapatkan calon pimpinan KPK yang terbaik. Kalau kami pilih dari pilihan yang sangat terbatas, maka sangat susah kami mendapatkan hasil yang terbaik," ujar dia.
Seperti diketahui, tim pansel juga akan melibatkan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan beberapa pihak lainnya dalam menyeleksi komisioner lembaga antirasuah itu.
"Iya, tentu kami menginginkan calon pimpinan KPK yang berintegritas dan kredibel," kata Betti.
Menurut Betti, kerja sama yang akan dilakukan dengan PPATK dan beberapa pihak lainnya ditujukan agar dapat menelusuri rekam jejak para calon pimpinan KPK.
"Jadi kita akan melibatkan beberapa pihak untuk melakukan tracking. Bisa jadi PPATK, dan ada beberapa cara lain untuk tracking," lanjutnya.
Betti pun sebelumnya mengungkapkan bahwa selain membuka pendaftaran calon, timnya akan mencoba mendekati para tokoh antikorupsi yang memenuhi kriteria agar yang bersangkutan mau mendaftar.
(gir/gir)