Tedjo Buka Peluang Kasus Paniai Dibawa ke Pengadilan HAM

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 16:34 WIB
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan tim pencari fakta baru telah dikirim ke Papua untuk mengumpulkan keterangan dugaan pelanggaran HAM.
Peringatan Natal yang dilakukan untuk mengenang empat korban yang tewas saat Tragedi Paniai di Komnas HAM, Jakarta, Rabu (24/12). (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengaku telah menerjunkan tim pencari fakta baru atas peristiwa berdarah yang terjadi di Paniai, Papua yang terjadi pada Desember 2014 lalu.

Tim merupakan unsur gabungan dari Kejaksaan Agung, TNI, Polri, Badan Intelejen Negara dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Meski belum lama turun mengumpulkan data, tim telah menemukan fakta-fakta baru.

Fakta baru yang didapat itu menurut Tedjo diharapkan bisa membawa tragedi diproses dalam pengadilan HAM. "Kami berikan surat perintah ke mereka untuk melihat pelanggaran HAM di Papua. Mereka sudah berangkat, semoga bisa mengungkap apa yang terjadi," kata Tedjo di Jakarta, Selasa (25/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tedjo menuturkan, salah satu tugas yang diberikannya kepada tim tersebut adalah membujuk keluarga korban memberikan izin otopsi terhadap anggota keluarga mereka yang menjadi korban penembakan. (Baca juga: Negara Dinilai Lalai Lindungi Warga Papua)

Selama ini menurutnya belum ada otopsi terhadap jenazah korban. Ini menjadi salah satu hambatan untuk mengungkap kebenaran dalam tragedi Paniai. Padahal bukti dan saksi penting jika ingin membawa kasus ini ke pengadilan.

Terkait tertutupnya keluarga korban terhadap proses penyelidikan juga pernah diutarakan Ketua Komnas HAM, Hafid Abbas. Ia mengatakan, Komnas HAM kesulitan mengungkap kasus Paniai karena beberapa keluarga korban tertutup dan sulit diakses.

Peristiwa Paniai terjadi 8 Desember 2014 lalu saat ratusan warga memblokir jalan. Aksi tersebut berujung pada penembakan yang menewaskan empat orang warga. (Baca juga: Komnas HAM Kirim Tim Investigasi ke Pania Papua)

Aksi blokir jalan itu berawal dari penganiyaan seorang anak di perbukitan Togokotu, Kampung Ipakiye, Paniai Timur sehari sebelumnya. Warga menduga pelaku penganiayaan adalah anggota TNI. Karena warga sempat melampiaskan amarahnya dengan melempari markas Koramil. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER