Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengecam tindakan penyerbuan ke rumah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mantan Wali Kota Blitar itu meminta kejadian seperti ini tidak bisa ditolelir. Harus ada tindakan tegas terkait tindakan-tindakan seperti ini.
“Itu tindakan yang enggak bener, memaksakan kehendak. Itu cara-cara liar yang enggak bener, jadi harus ditindak dengan tegas,” kata Djarot di Balai Kota, Rabu (27/5).
Tadi malam, ratusan warga bantaran Kali Ciliwung melakukan demonstrasi di depan rumah Ahok di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Mereka menolak rencana penggusuran atas rumah mereka yang berada di bantara kali. Sebagaimana dikutip dari detik.com, Pemprov DKI berencana menggusur warga Pinangsia, Jakarta Barat dan Penjaringan, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengaku terpaksa menggelar aksi pada malam hari karena 2 unit alat berat telah tiba di area yang hendak digusur. Para warga ini panik lantaran kediaman mereka akan segera diratakan. Pemprov DKI Jakarta berencana menggusur mereka untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir dan macet. Namun, Pemprov DKI memberikan solusi dengan menyediakan rusunawa.
Para penyerbu rumah Ahok, tegas Djarot, tidak punya alasan untuk melakukan itu. Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan solusi yang baik, nilai Djarot atas apa yang menimpa warga yang menyebut rumah Ahok. “Tetap digusur (mereka), (tapi) sudah dikasih solusi, disediain rusunawa. Apalagi mereka menggunakan tanah negara kan? Ya sudah,” ungkap Djarot.
Politisi PDIP ini menjelaskan, untuk urusani ini, Pemprov DKI sudah berdialog dengan warga untuk mencari solusi. Sebelumnya, sebut Djarot, Pemprov sudah memberi kelonggaran dengan menunda penggusuran usai Ujian Nasional.
Sambil penundaan itu, Pemprov mendata, apakah warga di sana benar-benar tinggal di sana atau hanya penyewa. “Mereka bilang ok, tapi ternyata demo lagi, gimana sih,” keluh Djarot.
Djarot meminta warga untuk mempertimbangkan dengan baik solusi yang diberikan oleh Pemprov DKI. Kalau warga yang digusur tidak bersedia pindah ke rusun, Djarot menanggap mereka sudah punya rumah. "Kalau mereka enggak mau pindah rusun, ya udah enggak apa-apa. Artinya mereka udah punya rumah sendiri kan, alhamdulillah kan. Gitu aja,” katanya.
Ahok sebelumnya menyatakan, dirinya tidak takut rumahnya diserbu warga. Saat rumahnya disebut, Ahok mengaku santai saja, dia tinggal tidur. Ahok menyebutnya, apa yang terjadi pada dirinya sekarang, disebutnya sebagai sebuah risiko yang harus diambil oleh pembuat kebijakan.
(hel/hel)