Jakarta, CNN Indonesia -- Kesempatan Partai Golongan Karya untuk bisa ikut serta dalam Pilkada 2015 kembali terbuka setelah dua kubu yang tengah berseteru sepakat untuk melakukan islah terbatas. Namun ancaman gugatan sengketa pilkada membayangi jika nanti Partai Golkar digugat oleh partai politik yang dikalahkan oleh mereka di Pilkada 2015.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golgar versi Munas Bali Tantowi Yahya tak mempermasalahkan ancaman tersebut. Menurutnya, persetujuan yang akan mereka dapat dari Komisi Pemilihan Umum sudah menjadi bukti Partai Golkar tak memiliki masalah.
"Jurinya kan KPU jadi jika keikutsertaan kami sah maka tidak akan ada penggugat," kata Tantowi saat ditemui di kompleks DPR RI, Rabu (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana akan ada gugatan jika KPU sudah mengesahkan kan," katanya menegaskan.
Tantowi mengungkapkan Partai Golkar harus ikut dalam Pilkada 2015. Dia beralasan jika Partai Golkar tidak ikut pilkada maka akan menjadi catatan terburuk dalam perjalanan Partai Golkar.
Menurutnya, yang penting harus dihadapi Partai Golkar saat ini adalah sepakat untuk menjalin islah. Perihal tata cara dan lain sebagainya akan dibicarakan saat dua kubu telah duduk bersama.
"Menurut kami yang penting adalah sepakat saja dulu. Mengenai tata cara itu setelah kita duduk bersama baru ada kesepakatan," ujarnya.
"Harus ada yang mengalah dan beri peluang. Mengalah untuk kepentingan lebih besar," ujar Tantowi.
Sebelumnya Wakil Presiden Indonesia sekaligus kader senior Partai Golkar Jusuf Kalla akhirnya turun tangan langsung untuk mendamaikan dua kubu Partai Golkar agar partai berlambang pohon beringin tersebut bisa berdamai.
JK sudah melakukan pertemuan dengan Aburizal Bakrie dan Idrus Marham dari kubu Munas Bali untuk membicarakan soal islah terbatas kali ini. Tak lupa, JK pun menjalin komunikasi dan pertemuan dengan Agung Laksono dan Zainuddin Amali selaku perwakilan kubu Munas Ancol.
Kedua kubu pun dikabarkan telah sepakat untuk mengadakan islah terbatas dengan JK sebagai penengahnya. Namun islah terbatas tersebut hanya akan terjadi agar Partai Golkar bisa ikut dalam Pilkada 2015.
(pit)