Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melakukan kegiatan mendongeng sebuah cerita untuk anak-anak selama sepuluh menit di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada Jumat (29/5). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita untuk Anak yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Anies mengatakan dengan adanya gerakan tersebut diharapkan para guru dan orangtua dapat membiasakan diri untuk membacakan cerita kepada para anak selama minimal sepuluh menit setiap harinya.
Saat itu, Anies mendongengkan kisah Seribu Sahabat Selamanya karya penulis Indonesia Clara Ng. "Gerakan ini merupakan anjuran bagi orangtua agar membiasakan anak-anak membaca. Yang penting dikerjakan rutin meski cuma sepuluh menit," kata Anies seusai mendongeng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan gerakan ini nantinya akan dibuat menjadi sebuah program Kemendikbud. "Juni mendatang akan kami umumkan lagi. Nanti akan dibuat keputusan menteri dan bukan hanya soal membaca, tetapi juga menulis dan lainnya," ujar Anies.
Ia pun menekankan pentingnya mendongeng. Menurut Anies, dongeng adalah salah satu tradisi alat pengajaran tertua dalam mendidik. "Dongeng menjadi sebab munculnya membaca. Otak pun berkembang. Dari dongeng muncul bahasa," katanya menjelaskan.
Salah satu orangtua yang hadir, Oyasujiwo (40) mengatakan akan mulai membiasakan mendongeng kepada anak-anaknya. "Sebelumnya, saya juga suka mendongeng, tetapi tidak rutin. Dengan adanya gerakan ini saya jadi paham kalau minimal ternyata dibutuhkan sepuluh menit," katanya.
Oyasujiwo yang merupakan ayah dari empat anak berpendapat mendongeng dapat menumbuhkan motivasi bagi anak agar membiasakan membaca. "Saya lihat tadi Mendikbud Anies sangat ekspresif mendongengnya. Saya jadi termotivasi juga. Cuma mungkin tadi Mendikbud kurang komunikasi dengan anak-anak," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Hamid Muhammad mengatakan minat baca Indonesia masih rendah. "Hasil studi UNESCO mengungkapkan pada tahun 2013, hanya satu dari 1000 orang Indonesia yang suka membaca," katanya.
Ia juga mengutip survei Badan Pusat Statistik pada 2013 yang mengungkapkan orang Indonesia paling gemar menonton televisi. "Sebanyak 91,68 persen orang Indonesia gemar nonton televisi, sementara yang suka baca surat kabar hanya 17,6 persen," katanya.
(utd)