Belasan Pelaut Indonesia Empat Bulan 'Tersandera' di Inggris

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2015 10:18 WIB
Mereka terjebak dan tidak dipulangkan setelah habis dari kontraknya di Newport, Wales, Inggris dengan tunggakan gaji senilai US$ 7.800 per orang.
Ilustrasi. ABK Indonesia di atas kapal laut Trinidad and Tobago. (Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini 11 pelaut asal Indonesia terjebak dan tidak dipulangkan oleh perusahaannya setelah habis masa kontrak kerja mereka di Newport, Wales, Inggris. Sialnya tak hanya itu, upah mereka selama empat bulan juga belum dibayarkan lantaran perusahan pemilik kapal dikabarkan bangkrut dan berutang di tiga negara.

"Gaji kami kurang lebih totalnya 78.000 Dollar Amerika lebih yang belum dibayarkan, perusahaan bangkrut, kapal ditahan dan akan dijual karena pemilik menunggak hutang. Harga kapal tak cukup untuk bayar hutang dan sehingga gaji kami dan kepulangan kami di ulur-ulur" ujar Barep Sanjaya, salah satu korban yang berstatus taruna di PIP semarang mengadu kepada Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) via telepon pada Jumat pekan lalu.

Menurut Barep, dirinya berangkat melalui PT. CPT di kawasan MT. Haryono, Jakarta untuk ditempatkan di atas kapal Sunflower E. Genova, sebuah kapal General Cargo berbendera Italia milik perusahaan Energy Shiping Srl Italy.

"Dia atas kapal ada 11 warga Indonesia, dua diantaranya perwira dan sembilan lainnya rating. Selain itu, ada satu kru asal Filipina, sat asal Romania dan kapten kapal asal Italia. Namun, mereka semua sudah dipulangkan dan tersisa kami orang disini" ujar Barep kepada SPILN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga hari ini, para pelaut sudah tiga bulan tertahan di Inggris dan selama empat bulan gaji belum dibayar. Besar harapan para pelaut, pemerintah Indonesia segera membantu mereka untuk dilakukan pemulangan sekaligus membantu pencairan gaji.

Menanggapi laporan tersebut SPILN telah menghubungi otoritas setempat. "Kami sedang berusaha semaksimal mungkin agar gaji mereka dapat dibayar dan segera dipulangkan ke Indonesia" ujar salah seorang kru kapal asal negara asing kepada SPILN lewat pesan singkat.

SPILN berencana akan memberikan bantuan kepada para pelaut untuk mengadukan hal ini kepada instansi pemerintah terkait untuk melayangkan surat resmi kepada yang mempunyai kewenangan. "Kami sedang tunggu salah satu perwakilan keluarga korban datang ke Jakarta untuk kita dampingi nantinya" kata SPILN.
(pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER