Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung akhirnya menanggapi hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat yang sempat memanas. Ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (3/6), Lulung menyarankan agar keduanya segera berbaikan.
"Ya harusnya baik-baik saja lah Ahok dan Djarot. Ahok itu kan musuhnya sudah banyak. Ya sudahlah baik-baik saja dengan Djarot,” kata Lulung.
Menurut Lulung, Ahok sudah mempunyai banyak musuh sekarang ini. Maka dari itu, Lulung beranggapan agar Ahok dan Djarot untuk baik-baik saja di dalam menjalankan hubungannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan Ahok dan Djarot memang sempat memanas ketika Wakil Gubernur tersebut menyelenggarakan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) 2015 di Parkir Timur Senayan tanpa sepengetahuan Ahok. (Baca juga:
Tiga Kategori Gaya Komunikasi Politik Ahok)
Ahok menyebut bahwa Djarot sebagai Wakil Gubernur tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan izin atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan Agok menyebut meski Wakil Gubernur, wewenang Djarot sama dengan deputi Gubernur. (Baca juga:
Teguran Ahok Soal PRJ buat Djarot Dinilai Merendahkan)
Pernyataan ini disebutkan Ahok karena Djarot menjadi wakil gubenur bukan melalui pilkada, tetapi melalui undang-undang karena Gubenur Joko Widodo menang dalam Pemilu Presiden. Ahok juga mengharapkan Djarot tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
"Selanjutnya tahun depan tidak boleh lagi seperti itu, mesti lapor saya dulu," kata Ahok, Selasa (2/6).
Sementara Djarot menyatakan bahwa dirinya tidak memberikan izin penyelenggaraan PRJ di Senayan. Menurut Djarot, dirinya hanya memberikan dukungan atas keinginan warga. Banyak warga yang menemui dirinya agar bisa menyelenggarakan PRJ. (Baca juga:
Ahok Tegaskan Tak Berpolemik dengan Djarot)
Selain itu, Djarot menyebut, penyelenggaraan PRJ di Senayan juga tidak memerlukan izin darinya karena Senayan masuk dalam wilayah pengelolaan Sekretariat Negara. PRJ Senayan pun tidak menggunakan APBD DKI Jakarta.
Djarot menampik dirinya tidak berkoordinasi dengan Ahok terkait penyelenggaraan PRJ Senayan. Djarot menyebutkan bahwa surat dukungannya terhadap PRJ Senayan sudah ditembuskan kepada Ahok. Djarot yakin Ahok sudah tahu itu. (Baca juga:
Sekda DKI Jakarta Sebut Ahok Tahu Soal Dukungan PRJ Senayan)
Untuk memperingati ulang tahun Jakarta, ada dua penyelenggaraan PRJ. Pertama adalah PRJ di Kemayoran yang merupakan acara Pemprov DKI Jakarta dan PRJ di Senayan yang merupakan inisiatif warga bekerja sama dengan swasta.
Untuk masuk ke PRJ Kemayoran pengunjung harus membayar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. Sedangkan PRJ 2015 yang diselenggarakan di Senayan tidak dikenakan biaya sepeser pun.
BACA JUGA:
Soal Ahok dan Gaya Bicaranya (hel)