DPR: Kopassus dan TNI Harus Latih Pengendalian Diri

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 22:30 WIB
Anggota Komisi I DPR, Ahmad Muzani, meminta keduanya untuk lebih mendominasikan akal sehat dibanding emosi.
Prajurit Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD (kiri), Detasemen Jala Mangkara TNI AL (tengah) dan Satuan Bravo '90 Paskhas TNI AU (kanan) berpose di samping kendaraan taktis usai mengikuti upacara pembukaan Latihan Gabungan Satgultor TNI Tri Matra IX Tahun 2014 di Lapangan Batalyon 461 Paskhas, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/12). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dinilai harus lebih dapat mengendalikan diri. Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani berkenaan denganh bentrokan antara Kopasus dan anggota TNI Angkatan Udara di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5).

"Kopassus kan elit. Jadi sekali lagi, jangan melulu melatih fisik dalam mengalahkan musuh. Tapi juga pengendalian diri," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6).

Tak hanya itu, dia juga mengimbau agar TNI AU dapat melatih militansi untuk mengendalikan nafsu dan emosi. "Karena sebenarnya yang harus disadarkan adalah kematangan emosi dari para prajurit untuk menahan emosinya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga akal sehat lebih dominan daripada emosinya," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra ini.

Muzani pun mengaku masih takjub dengan kejadian bentrok tersebut. "Saya terus terang sudah kehabisan kata-kata untuk mengatakan apa lagi masalahnya," katanya.

"Kalau TNI versus Polri penjelasannya ada kecemburuan dan segala macam. Ini, apalagi yang harus dijawab?" ujarnya.

Pada Minggu malam lalu, empat anggota TNI AU diketahui terlibat perkelahian dengan beberapa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan di sebuah kafe di daerah Sukoharjo. Serma Zulkifli, anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU, tewas dalam kejadian itu.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Doni Monardo melalui pernyataan tertulisnya membenarkan keterlibatan anggotanya. Ia berkata, lima anggota pasukan khusus yang masih dirahasiakan namanya itu telah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta.

Sebelum kejadian itu, anggota Grup II Kandang Menjangan juga pernah terjerat kasus pembunuhan. Tahun 2013 silam, tiga anggota Kopassus, Serda Ucok Simbolon, Serda Sugeng Sumaryanto dan Koptu Kodik dinyatakan bersalah atas pembunuhan empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER