Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mengganti separator jalur bus Transjakarta (busway) sepanjang 400 kilometer. Penggantian akan dilakukan bersamaan dengan peninggian separator yang akan dilakukan di enam koridor Transjakarta mulai tahun ini.
Menurut Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Binamarga DKI Jakarta Yudi Febriyadi, peninggian separator dilakukan untuk mencegah masuknya kendaraan bermotor pribadi ke dalam busway yang masih kerap terjadi sampai saat ini. (Baca juga:
Pukulan Telak, Jakarta Kota Termacet di Dunia)
"Kita desain separator busway dengan beton MCB (Miniature Circuit Breaker) ukuran 60x40 cm berbentuk tipis. Kita rapikan jalannya (busway) terlebih dahulu. Setelah itu, kita pasang separator dengan MCB agar busway tidak bisa dilalui mobil dan motor," ujar Yudi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/6). (Baca juga:
Ahok Pertimbangkan Mobil Pribadi Pakai Jalur Transjakarta)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Separator busway baru tersebut direncanakan akan mulai dipasang di koridor 1, 2, 3, 4, 6 dan 9 Transjakarta. Keenam koridor tersebut dipilih karena kondisi jalan di sana dipandang cukup memungkinkan untuk pemasangan separator baru nantinya.
"Panjang busway yang mau kita perbaiki dan pasang MCB tahun ini sekitar 400 km. Karena biayanya besar, jadi tak semua koridor kita mulai pasangi. Proses lelang sudah mulai kok," ujar Yudi. (Baca juga:
Menikmati Jakarta Bebas Macet dan Polusi)
Beberapa separator busway yang ada di jalan-jalan raya Ibu Kota memang sering ditemukan kritis keadannya. Karena ketiadaan separator, maka kerap terlihat kendaraan pibadi roda dua dan empat masuk ke dalam busway saat macet tiba di jalan-jalan ibu kota.
Berdasarkan pengamatan CNN Indonesia, banyak separator busway Transjakarta di koridor 6 yang melayani rute Ragunan-Dukuh Atas sudah terlepas dari letaknya di sisi jalur. Ketiadaan separator juga dapat ditemui di busway Transjakarta koridor 8 yang melayani rute Lebak Bulus hingga Harmoni.
Selain perbaikan dan peninggian separator busway, awal bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendapat tambahan 700 bus pada tahun ini jika angkutan Kopaja dan Kopaja Mini (Kopami) telah bergabung di bawah koordinasi PT Transjakarta.
Tambahan bus tersebut, dikatakan Ahok - begitu dia disapa - akan digunakan untuk menambal kekurangan bus akibat berhentinya operasional bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) di jalur Transjakarta dalam waktu dekat ini.
"Kita bisa dapat kira-kira 700-an bus tahun ini dengan semua kopaja gabung. Kita (tambah jumlah) Kopami dan Kopaja, kan ganti besar," kata Ahok
Ahok mengaku telah menawarkan opsi kepada para operator bus APTB untuk bergabung dengan PT Transjakarta mulai tahun ini. Namun, karena tidak ada titik temu dalam pertemuan antara Organda dan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, maka rencana tersebut pun besar kemungkinan tidak akan terealisasi dalam waktu dekat ini
(hel)