Komando Pertahanan: Alasan Jokowi Tunjuk Gatot Panglima TNI

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2015 09:32 WIB
TNI AD menggagas pembentukan komando pertahanan di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Maka Panglima TNI dari Angkatan Darat dianggap paling pas.
KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) ditunjuk Jokowi menjadi Panglima TNI. (Antara/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi telah resmi mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus. Surat pengajuan nama Gatot telah dikirim Istana ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat RI, Selasa (9/6). (Baca: Jokowi Ajukan Jenderal Gatot Jadi Calon Panglima TNI)

Melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Jokowi menjelaskan alasannya menunjuk Gatot sebagai calon Panglima TNI. Ada tiga faktor yang mendasari penunjukan Gatot, yakni aspek strategis, taktis, dan pemikiran.

“Pertama dari aspek strategis, untuk menunjang pembentukan komando pertahanan, yaitu barat, tengah, dan timur seperti rencana Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Ini dalam rangka menunjang wawasan kemaritiman,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Rabu (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua dari aspek taktis masih terkait dengan aspek strategis di atas, yakni untuk memuluskan pembentukan komando wilayah pertahanan “Yang idenya berasal dari Angkatan Darat,” ujar Tjahjo.

Maka penunjukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI dipandang dapat menciptakan kesinambungan antara gagasan dan pelaksanaannya. Oleh sebab gagasan pembentukan komando pertahanan berasal dari AD, dan pelaksanaannya juga akan dipimpin oleh Gatot yang berasal dari KSAD.

Ketiga dari aspek pemikiran, Jenderal Gatot dianggap memiliki pemikiran pertahanan keamanan yang sangat dekat dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

“Oleh karena itu kedekatan pemikiran tersebut akan membangun sinergisitas yang makin baik dan kompak dalam mendukung pemerintahan Presiden Jokowi mewujudkan program pembangunan Nawacitanya,” ujar Tjahjo.

Penunjukan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden. Selanjutnya apabila DPR menyetujui penunjukan Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI, maka untuk dua kali berturut-turut jabatan tersebut akan dipegang oleh Angkatan Darat, sebab Moeldoko pun berasal dari AD. (Baca Aktivitas Moeldoko Usai Pensiun: Bisnis, Bisnis, Bisnis)

Dengan masuknya nama calon Panglima TNI ke DPR maka, menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Gatot kemungkinan akan digelar pekan ini.

Baca juga: Komersialisasi Halim Perdanakusuma Ganggu TNI AU (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER