Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Angeline yang ditemukan di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam No. 26, Sanur, Denpasar, Bali. Dia juga meminta agar kepolisan mengusut tuntas kasus pembunuhan yang kejam ini.
Penuntasan kasus Angeline ini, ujar Menteri Yohana untuk menjelaskan ke publik apa yang sebenarnya terjadi terhadap anak perempuan cantik berusia 8 tahun ini. Penuntasan kasus ini juga penting untuk penegakan hukum sekaligus menunjukkan bahwa masih ada perlindungan bagi anak.
“Penegakan hukum harus terus diwujudkan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang,” ujar Menteri Yohana dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Kamis (11/6). (Baca juga:
Siti: Sejak Awal Saya Tahu Bocah Angeline Sengaja Dihilangkan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Yohana juga memberikan apresiasi terhadap Polda Bali dan seluruh jajarannya yang telah merespons cepat dengan segala upaya untuk menemukan Angeline. Meski Angeline ditemukan telahh tewas, tetapi penemuan itu jadi langkah yang sangat penting untuk menguak kasus ini dengan tuntas.
"Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Kapolda Bali dan jajarannya yang terus bekerja keras dan akhirnya berhasil menemukan Angeline, meski dalam kondisi telah meninggal dunia. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Angeline,” kata Menteri Yohana. (Baca juga:
Lantunan Pilu Glenn Fredly untuk Angeline)
Pada Sabtu (6/6) pekan lalu, Menteri Yohana Yembise berkunjung ke Denpasar, Bali dalam rangka menyisir dan melihat ke beberapa titik lokasi yang diharapkan dapat menguak keberadaan Angeline, mulai dari rumah hingga ke sekolahnya.
Meski tidak menemukan hasil, Menteri Yohana langsung melakukan koordinasi dengan jajaran Polresta Denpasar Timur, P2TP2A Denpasar, dan Badan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali. Menteri Yohana pun mendesak semua pihak dan memperkuat koordinasi agar dapat menyelesaikan kasus ini sesegera mungkin termasuk kepada Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny F Sompie. (Baca juga:
#RIPAngeline, Bentuk Duka Netizen untuk Angeline)
Hampir sebulan lamanya Angeline dinyatakan hilang. Terhitung mulai tanggal 16 Mei lalu, bocah cilik berambut panjang tersebut terus dicari oleh pihak keluarga dan kepolisian. Ribuan pamflet pun telah tersebar baik di Bali maupun di luar Bali.
Namun, pada Rabu (10/6) lalu, polisi menemukan jasad Angeline di halaman rumahnya di dekat kandang ayam. Ia ditemukan terbungkus bed cover putih dan tengah memeluk boneka.
Menurut polisi, Angeline sudah meninggal sekitar tiga pekan lalu akibat perdarahan di otak. Selain itu polisi juga menemukan tanda kekerasan, seperti vagina yang rusak, luka lebam, dan bekas sundutan rokok. (Baca juga:
Angeline Juga Pendarahan Otak, Satu Orang Jadi Tersangka).
BACA FOKUS:
Siapa Bunuh Angeline? (hel)