Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian, Kamis (11/6), telah menggelar prarekonstruksi pembunuhan Angeline, bocah delapan tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang, di kediaman keluarga angkat Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali. Di rumah itu jasad Angeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya. (Baca:
Angeline Tewas sebab Persekongkolan Jahat Orang Terdekatnya)
Angeline dibunuh oleh mantan pembantu keluarga angkatnya, Agustinus Tai Mandamai. Pria 25 tahun yang biasa membersihkan rumah dan kandang ayam di rumah keluarga Angeline itu disebut dipecat seminggu setelah Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei. Alasannya, belakangan kerjanya berantakan.
“Kami membawa tersangka, AG (Agustinus), ke tempat kejadian perkara. Di situ dia memerankan tindakan-tindakannya, mulai saat membunuh Angeline, lalu anak itu tewas, sampai dikubur,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Bali Hery Wiyanto kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini baru Agustinus yang ditetapkan polisi sebagai tersangka karena ada dua alat bukti kuat yang mendukung penetapan tersangkanya. Sementara terkait kemungkinan peran keluarga angkat Angeline lainnya masih diselidiki.
“Penyelidikan dan penyidikan masih terus dilakukan. Kalau ada bukti-bukti kuat (yang menggiring pada tersangka baru), pasti dia ditetapkan sebagai tersangka. Tapi sementara ini tersangka baru Agus,” ujar Hery. (Baca
Mabes Polri: Ibu Angkat Angeline Bisa Jadi Tersangka)
Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, hari ini kembali diperiksa Kepolisian. “Masih banyak lagi hal-hal yang harus kami mintai keterangan darinya. Kami harus tahu dia sedang apa saat itu (pembunuhan terjadi),” kata Hery.
Menurut Hery berdasarkan keterangan Margriet, pada 16 Mei saat Angeline dibunuh Agustinus di rumahnya, Margriet ternyata berada di dalam rumah, namun berbeda kamar dengan Angeline.
“Margriet ada di kamarnya, tapi tidak mendengar suara-suara (dari kamar Angeline). Hanya Margriet keluarga yang ada di rumah itu. Lainnya tidak ada di rumah,” ujar Hery.
Dalam prarekonstruksi, Agustinus memperagakan adegan memukul sejumlah bagian tubuh Angeline. Agustinus bahkan memperkosa Angeline. (Baca:
Dugaan Paedofil pada Pembunuhan Angeline Menguat)
Sementara hasil autopsi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, menyatakan Angeline tewas karena benturan di kepala. (Baca:
Angeline Alami Pendarahan di Otak)
Keluarga Angeline menyatakan bocah itu hilang pada hari ia terbunuh, 16 Mei. Mereka melakukan pencarian besar-besaran, termasuk lewat media sosial. Kakak angkat Angeline, Yvonne, bahkan membuat laman di Facebook khusus untuk mencari Angeline. Laman itu diberi nama ‘Find Angeline – Bali’s Missing Child’. (Baca
Ironi Angeline: Dikubur di Rumah, Dicari Sampai Luar Negeri)
Angeline ialah anak angkat Margriet yang bersuamikan pria kulit putih. Suami Margriet wafat tiga tahun lalu. Ibu kandung Angeline, Hamidah, masih hidup dan telah melihat jenazah putrinya di RSUP Sanglah. Ironisnya, Angeline semasa hidup justru tak pernah berjumpa ibu kandungnya sama sekali. (Baca
Orang Tua Kandung Angeline: Jadikan Angeline Tersangka)
Baca juga:
Angeline Direncanakan Bertemu Ibu Kandung saat Sudah 21 Tahun (agk)