Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus kekerasan yang terjadi pada anak di Indonesia jumlahnya terbilang tinggi. Pada tahun 2014 lalu, menurut data yang dikeluarkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ada 622 kasus kekerasan pada anak. Mulai dari kekerasan fisik, psikis, sampai kekerasan seksual.
Melihat kondisi ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merasa perlu untuk membuat suatu upaya yang bisa mencegah kekerasan pada anak terus terjadi dan meluas.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan salah satu caranya bisa dilakukan dengan merekatkan hubungan yang baik antara pihak sekolah dan orang tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan wali kelas, membuat kalau ada sesuatu yang aneh terjadi di sekolah atau di rumah, mudah terdeteksi," kata Anies saat ditemui Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (12/6). (Baca juga:
Menteri Anies Siap Sebar Seribu Sarjana ke Pelosok Indonesia)
Misalnya saja seperti kekerasan yang terjadi pada bocah Angeline. Menurut Anies seharusnya sekolah maupun guru bertindak responsif ketika melihat perubahan pada anak didiknya. "Sekolah harus responsif. Jadi, justru penting sekali untuk menjangkau sekolah berpartner dengan orang tua," ujarnya.
Oleh sebab itu, interaksi yang intensif serta kedekatan hubungan antara sekolah dan orang tua penting sekali sehingga memungkinkan untuk terjadi komunikasi tentang anak antara kedua pihak tersebut.
Demi mewujudkan hal itu, Kemendikbud berencana untuk membuat direktorat khusus yang menjangkau orang tua. "Direktorat baru ini akan mengumpulkan materi dan bahan yang bisa dipakai sekolah untuk mengundang orang tua berinteraksi," ujarnya.
Pasalnya selama ini, sekolah belum mempunyai materi atau bahan khusus ketika mengadakan pertemuan dengan orang tua.
Sebelumnya Anies juga berencana membentuk direktorat baru di kementerian yang dipimpinnya. Direktorat baru tersebut adalah Direktorat Keayahbundaan. (Baca juga:
Anies Baswedan Akan Bentuk Direktorat Baru Keayahbundaan)
Direktorat ini didirikan dengan tujuan memberikan pendidikan bagi para orangtua agar dapat mendidik anaknya dengan baik.
"Ini adalah pusat bagi orangtua mencari informasi, tentang perkembangan fisik anak, perkembangan mental, serta perkembangan akademik," kata Anies Januari lalu.
Anies mengatakan direktorat ini penting didirikan agar para orangtua punya acuan dalam mendidik anaknya. Dengan adanya direktorat tersebut, para orangtua dapat memiliki petunjuk dalam membesarkan anak-anaknya sesuai dengan jenjang sekolahnya.
(sur)