Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa (16/6) pagi ini. Ziarah dilakukan oleh Ahok dan Djarot menyambut datangnya Hari Ulang Tahun ke-488 Kota Jakarta yang akan dirayakan pada 22 Juni 2015 ini.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, Ahok dan rombongan tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang yang dibalut dengan jas hitam saat melakukan ziarah ke TMP Kalibata.
Ahok beserta rombongan terlihat sempat menaburkan bunga di makam Wali Kota Jakarta pertama Suwiryo, Wali Kota Jakarta ke-5 Sudiro Hardjodisastro, dan Gubernur DKI Jakarta ke-12 Wiyogo Atmodarminto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melakukan prosesi tabur bunga, Ahok menyampaikan niatnya untuk membuka lahan pemakaman baru bagi para pahlawan di daerah Cilangkap, Jakarta Timur. Niatan tersebut dimiliki Ahok karena dia melihat luas area TMP Kalibata saat ini sudah tidak mencukupi untuk tempat pemakaman jasad para pahlawan negara yang telah wafat.
(Lihat Juga: Pemrov DKI Siapkan Dana Rp 426 Miliar untuk Perluasan Makam)"Yang pasti ini (TMP Kalibata) sebentar lagi akan penuh. Makanya kami mau beli lahan di Cilangkap. Sehingga nanti TMP kedua akan berada di markas TNI di Cilangkap," ujar Ahok di TMP Kalibata, Selasa (16/6).
Selain menyampaikan niatnya yang ingin membuka lahan baru untuk TMP kedua, Ahok juga berkata bahwa perjuangan yang ia lakukan saat ini belum sekeras perjuangan para pejuang di zaman dahulu.
(Lihat Juga: Mengharap Berkah dari Peziarah)"Kalau datang ke sini mengingatkan kami bahwa perjuangan ini belum sampai mengorbankan darah, apalagi nyawa. Kami diingatkan untuk terus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Ahok.
Beberapa tokoh yang dimakamkan di TMP pusat tersebut antara lain Perdana Menteri pertama Indonesia Sutan Sjahrir, Wakil Indonesia Ketiga Adam Malik, Ketua MPR ke-12 Taufiq Kiemas, dan pahlawan revolusi Jenderal Ahmad Yani Nasution.
(utd)