Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstrasi Tak Henti Pedangang PRJ Senayan
Pekan Raya Jakarta tahun ini diselenggarakan di dua tempat, yaitu di Kemayoran dan Lapangan Parkit Timur Senayan, tapi nasib kedua acara tersebut justru berbeda 180 derajat. Saat PRJ Kemayoran dipenuhi pengunjung, PRJ Senayan justru berkebalikan.
Pantauan CNN Indonesia di lokasi PRJ, pengunjung yang datang sangat sedikit. Tak hanya itu, stand-stand jualan pun sepi, bahkan wahana permainan seperti komedi putar pun hanya menjadi pemanis tanpa ada yang menaikinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu yang beredar, di hari terakhir pagelaran PRJ Senayan yang jatuh hari ini, Jumat (5/6), sekitar 280-an pedagang akan melakukan aksi demonstrasi kepada penyelenggara PRJ. Mereka menuntut ganti rugi lantaran tidak mendapatkan keuntungan saat menjual barang dan makanan di sana.
"283 Pedagang yang minta ganti rugi di PRJ Senayan, akan berdemo di area PRJ Senayan jam 13.00 WIB karena panitia yan sudah menjanjikan mengembalikan uang sewa/ administrasi, disinyalir tidak memiliki itikad baik untuk memenuhi janji tersebut," ujar keterangan pers yang CNN Indonesia terima.
Namun saat dicek ke lokasi, nyatanya demo tersebut tidak ada. Saat ditanya kepada pihak keamanan setempat, mereka pun mengaku belum mengetahui akan adanya demo tersebut.
"Wah tidak ada demo hari ini, Mas" ujar salah satu petugas keamanan pada CNN Indonesia.
"Kemarin mungkin Mas demonya, kemarin ada demo," katanya melanjutkan.
Sang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya tersebut menjelaskan jika aksi demo para pedagang di PRJ Senayan terjadi hampir setiap hari dimulai sejak Selasa lalu (2/6). Demo tersebut mereka lakukan lantaran pelayanan yang mereka terima di stand sangat tidak memadai.
"Mereka mulai demo sejak Selasa, terus berlanjut setiap hari sampai Kamis kemarin. Alasannya banyak, salah satunya adalah karena lampunya sering mati," ujarnya.
"Biasanya mereka demo setelah Magrib, Mas karena sudah gelap dan lampunya mati. Namun untuk hari ini tidak ada atau mungkin belum," katanya melanjutkan.
Sebelumnya Ahok diketahui sempat menegur Djarot karena dirinya dianggap memberi izin terhadap penyelenggaraaan PRJ 2015 di Senayan tanpa sepengetahuan dirinya. Namun, Djarot menyangkal bahwa dirinya telah memberi izin penyelenggaraan PRJ di Senayan itu.
"Wakil Gubernur ini bukan pasangan loh untuk kasus Pak Djarot. Saya yang melantik. Jadi, Wakil Gubernur DKI sekarang lewat undang-undang, Perppu. Dia itu tidak beda dengan deputi sebetulnya," ujar Ahok pada Senin (1/6) lalu.
"Jelas (Ahok mengetahui penyelenggaraan PRJ Senayan 2015) karena tembusannya pasti ke Pak Gubernur, dan itu menggunakan lahan Sekretariat Negara. Senayan itu wilayah Sekretariat Negara, mungkin dia sewa di Setneg. Makanya, kami memberikan dukungan penuh, bukan memberi izin," kata Djarot di hari yang sama.
Diketahui, pengunjung yang datang ke kawasan PRJ Senayan 2015 memang tidak dikenakan biaya untuk masuk ke sana. Sementara itu, biaya sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu harus dibayar oleh warga yang ingin datang ke PRJ 2015 di JIExpo, Kemayoran, pada tahun ini.
(pit)