Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah tiba di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (16/6) sore ini untuk menunggu kedatangan jenazah Angeline (8), bocah perempuan yang ditemukan tewas terkubur di dekat kandang ayam rumah keluarga angkatnya di Denpasar, Bali.
"Saya baru dari rumah duka namun jenazah belum tiba. Katanya dua jam lagi tiba di Banyuwangi," kata Khofifah saat dihubungi CNNIndonesia, Selasa.
(Baca Juga: Jenazah Angeline Dibawa Pulang ke Banyuwangi, Tiba Malam Ini)Selama menunggu, Khofifah telah bertemu dengan pihak keluarga besar Angeline, termasuk Nenek dan Paman serta Bibi Angeline. Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, kata Khofifah masih belum tampak di rumah duka.
(Lihat Juga FOKUS Siapa Bunuh Angeline?)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya masih di perjalanan dari Bali," kata Khofifah.
Selain Khofifah, beberapa Menteri dari Kabinet Kerja Jokowi-JK seperti diantaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise juga menaruh perhatian atas kasus Angeline.
Selain datang ke rumah orangtua angkat Angeline, Yuddy juga mengatakan niatannya untuk membantu biaya otopsi dan pemakaman Angeline.
(Lihat Juga: Sedih, Menteri Yuddy Ingin Tanggung Biaya Autopsi Angeline)"Saya akan membantu biaya otopsi sampai pemakaman Angeline. Saya juga sudah mengirimkan dokter dan penasihat hukum untuk membantu dan mendampingi ibu kandung Angeline dalam proses otopsi dan pengurusan jenazah, " kata Yuddy, Kamis (11/6).
Sementara itu, orangtua kandung Angeline, Rosidi dan Hamidah, kini dalam perjalanan menuju Banyuwangi bersama dengan jasad Angeline.
Angeline diangkat anak oleh Margriet tidak lewat pengadilan namun melalui Surat Pengakuan Pengangkatan Anak yang dibuat di notaris. Rosidi dan Hamidah menyerahkan Angeline ke Margriet karena mengaku tidak punya biaya persalinan.
Saat itu, Margriet membantu biaya persalinan Hamidah sebesar Rp 1 juta plus biaya klinik sebesar Rp 800 ribu.
(Lihat Juga: Margriet Kembali Diperiksa Soal Penelantaran Anak)Kematian Angeline mendapatkan banyak sorotan karena selain persoalan adopsi yang ilegal terdapat juga masalah penelantaran anak yang diduga dilakukan oleh orangtua angkat Angeline. Alasannya, saat masih hidup, pihak sekolah Angeline menemukan anak tersebut tidak terurus dan dibebankan kewajiban yang melebihi tanggungjawab anak seusianya.
(Lihat Juga: Cegah Kasus Angeline Terulang, RUU Pengasuhan Anak Diusulkan) (utd)