Almarhum Angeline, Jadi Pelopor Perlindungan Anak

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 15:32 WIB
Meski telah tiada, Angeline telah menginspirasi semua lapisan masyarakat secara komprehensif agar waspada atas kekerasan yang mengintai disekitar anak-anak.
Anggota DPR RI Komisi VIII-FPKB Maman Imanulhaq. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekerasan yang terjadi pada Angeline di Bali, yang berujung kepada kematian bocah berusia delapan tahun tersebut, menuai berbagai reaksi di masyarakat.

Setelah sempat menghilang selama hampir satu bulan, Angeline ditemukan tidak bernyawa terkubur di halaman rumahnya sendiri, Rabu (10/6).

Fakta tersebut menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, hingga kalangan pemerintah, termasuk salah satunya Maman Imanulhaq, anggota Komisi VIII DPR RI. (Baca juga: Kekerasan pada Anak Terus Terjadi karena Pembiaran)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin kasus Angeline ini dijadikan sebagai momentum untuk melihat kasus anak secara keseluruhan," ujar Maman seusai diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).

"Jangan sampai ada orang yang berlindung di balik kata mendidik, jangan sampai menggunakan kata mendidik tetapi menggunakannya sebagai alasan untuk melakukan kekerasan terhadap anak." (Baca juga: Marak Kekerasan pada Anak, Anies Ingin Bentuk Direktorat Baru)

Selain itu, meski menekankan perlunya perhatian terhadap kasus kekerasan terhadap anak, Maman juga berharap hal itu lantas tak menjadi ladang komoditas bagi kementerian terkait untuk menambah anggaran mereka.

"Saya ingin kasus Angeline ini tidak menjadi komoditas untuk menambah anggaran tapi dorongan buat kita untuk yang terbaik bagi anak-anak itu," ujar Maman menambahkan. (Baca juga: Kasus Serupa Angeline Disebut Banyak Dialami Anak-anak)

Angeline merupakan anak angkat dari Margriet Megawe, wanita bersuamikan pria asing, yakni pengusaha asal Amerika Serikat. Namun suami Margriet telah meninggal dunia tiga tahun lalu. Sebelum mengangkat Angeline menjadi anak, Margriet dan suaminya telah memiliki dua anak kandung perempuan.

Orang tua kandung Angeline yang tinggal di Banyuwangi, Rosidi dan Hamidah, menyerahkan putrinya ke Margriet sejak dilahirkan dengan alasan tak punya biaya. Saat melahirkan Angeline, Margriet disebut membantu biaya persalinan Hamidah sebesar Rp 1 juta plus biaya klinik Rp 800 ribu. (Baca juga: Kasus Angeline, KPAI Beber Cara Adopsi Anak yang Benar) (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER