Disebut Lemah Jaga Perbatasan, Moeldoko: AL Belum Memadai

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 20:41 WIB
Moeldoko mengakui kurangnya alutsista Angkatan Laut (AL) membuat penjagaan di beberapa sektor kecolongan.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan. (CNNIndonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengatakan kekuatan senjata Angkatan Laut (AL) Indonesia masih belum memadai dalam hal mengamankan daerah perbatasan. Pernyataan tersebut Moeldoko sampaikan menanggapi komentar pemerintah Australia yang mengatakan Indonesia lemah dalam menjaga daerah perbatasannya.

"Jika kita turun ke laut, begitu panjang batas garis pantai Indonesia, sekitar 81 ribu kilometer," kata Moeldoko saat ditemui di Mabes TNI, Selasa (16/6).

"Dengan kekuatan Angkatan Laut kita yang masih belum memadai, sehingga ada beberapa sektor yang kadang kita kecolongan," ujarnya. (Baca juga: JK Pertanyakan Maksud Malaysia Masuk ke Perairan Ambalat)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mengakui kekuatan prajuritnya masih lemah, Moeldoko mengingatkan agar semua pihak menjadikan masalah perbatasan sebagai atensi serius. Hal tersebut, kata Moeldoko, lantaran masalah Indonesia bukan hanya di kemampuan radar tapi juga pada dukungan yang para prajurit terima.

"Titik beratnya dalam konteks itu adalah bukan hanya kemampuan kapal yang kita miliki tapi kemampuan radar yang kita miliki, serta kemampuan dukungan," katanya. (Baca juga: TNI akan Ingatkan Pesawat Malaysia untuk Tak Masuk Ambalat)

"Semua dalam konteks yang lebih luas. Jika itu bagian dari kekurangan kami, maka akan selalu evaluasi," ujarnya tegas.

Hubungan Indonesia dan Australia ramai diberitakan meregang akibat perkara imigran ilegal yang dilarang masuk ke perairan Negeri Kanguru. Namun Perdana Menteri Tony Abbott justru mengatakan sebaliknya bahwa hubungan kedua negara kian erat. (Baca juga: Abbott: Perkara Imigran Justru Rekatkan Australia-RI)

Gesekan terbaru Jakarta-Canberra adalah soal penyuapan oleh aparat di Australia agar kapten kapal yang membawa imigran mengalihkan pelayaran mereka ke Indonesia. Desakan penjelasan dari pemerintah Indonesia terkait penyuapan tersebut diabaikan Australia.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop justru menyarankan Indonesia meningkatkan penjagaan perbatasan mereka. Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menegaskan bahwa tindakan tersebut "tidak sesuai dengan etika-etika yang benar dari hubungan bernegara."

Namun saat ditanya perihal penyuapan yang dilakukan militer Australia, Moeldoko mengaku tak berhak mengomentarinya karena itu masuk dalam ranah politik. Meski begitu, Moeldoko menegaskan bahwa dari sisi etika perbuatan tersebut tidak pas dilakukan oleh seorang prajurit.

"Ini konteksnya masih dalam konteks politik tetapi dari sisi etika itu tidak pas perbuatan seperti itu. Itu yang saya pandang," kata Moeldoko. "Dalam konteks politik kedua negara saya tidak mau komentar." (Baca juga: Australia Suap Penyelundup Manusia, Moeldoko: Modus Baru) (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER