Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeluhkesah soal ancaman berbagai mafia kepada rombongan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PP Aisyiyah kala kedua kelompok Islam tersebut berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, kemarin
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin seusai menghadiri pertemuan yang digelar secara tertutup selama 45 menit itu.
"Beliau menjelaskan betapa berat tantangan, bahkan ancaman, kepada negara kita, kepada pemerintah sekarang yaitu dengan masih bercokolnya mafia-mafia, sejak mafia narkoba, mafia migas, energi, mafia ikan, beras, pangan dan sebagainya," ujar Din. (Baca juga:
Diundang Makan Siang, Salim Said Pertanyakan Duet Jokowi-JK)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Din bercerita, ia menyampaikan kepada Jokowi bahwa sebelum Presiden dan Pemerintah Indonesia menyatakan mau perang terhadap mafia, Muhammadiyah sudah melakukan upaya itu terlebih dahulu.
"Kami juga perang dengan cara Muhammadiyah, karena bagi Muhammadiyah, mafia inilah yang merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita dan Muhammadiyah merasa ikut bertanggungjawab. Inilah bagian dari amar makruf nahi mungkar menghadapi mafia," kata dia lantang. (Baca juga:
Diundang Jokowi, Bimbim cs Bawa Hadiah Batik Slank)
Oleh sebab itu, imbuh dia, Muhammadiyah memastikan akan mendukung penuh upaya pemerintah dalam memerangi dan memberantas mafia. Din pun sempat memberikan pesan kepada para mafia yang masih 'bermain-main' dan merugikan negara.
"Maka lewat kesempatan ini, para mafia, jangan main-main, karena ini akan menjadi sebuah gerakan rakyat, gerakan masyarakat madani bersama pemerintah. Karena Anda semua yang telah merusak kehidupan rakyat, yang telah menghalangi adanya kemakmuran," ujar dia. (Baca juga:
Kamis ke-396 dan Keadilan yang Hilang)
Din menyebutkan, contoh kongkret langkah Muhammadiyah dalam memerangi mafia ini adalah dengan upaya memotong salah satu akar tunggang yang hanya menguntungkan mafia itu. "Undang-Undang yang tidak berpihak kepada konstitusi, lewat jihad konstitusi yang terakhir ini dilakukan Muhammadiyah," kata dia.
Salah satu langkah pemerintahan Jokowi untuk melawan berbagai mafia yang disebutkan itu adalah pembentukan Tim Tata Kelola Migas. Tim ad hoc yang berusia enam bulan ini dibentuk memang untuk memerangi mafia migas. Salah satu hasil dari tim yang diketuai oleh Faisal Basri ini adalah pembubaran Petral.
Faisal Basri juga telah bertemu dengan Bareskrim Polri untuk saling berbagi data dan informasi terkait mafia migas di Indonesia.
(hel)