Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pesimis rencana pemasangan sistem Electronic Road Pricing (ERP) di beberapa ruas jalan di DKI Jakarta akan selesai pada tahun ini.
Ahok mengatakan pemasangan sistem ERP dapat mundur dari target tahun ini karena dirinya melihat tidak ada keseriusan dari pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta dalam menangani proyek tersebut.
ERP diberlakukan Pemprov sejak 15 Juli 2014 di sepanjang Jalan Sudirman-Jakarta Kota. Cara kerja ERP, kamera akan dipasang di gerbang ERP yang akan memindai OBU atau
On Board Unit yang terdapat di kendaraan. Hingga 2015 ini, uji coba sudah dilakukan pihak Pemprov DKI di dua ruas jalan, yakni Jalan Jenderal Sudirman dan HR Rasuna Said.
(Lihat Juga: Wagub Djarot Sebut ERP Jakarta Terkendala Minimnya Prasarana)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hingga kini, program jalan berbayar tersebut masih terbengkalai. Beberapa mesin ERP yang dipasang pun sudah mulai rusak. Karena hal tersebut, Ahok pun mengatakan akan mengevaluasi dan mengganti posisi Kepala Dinas Perhubungan dan Transprotasi DKI Jakarta, Benjamin Bukit.
"Saya juga pesimis ERP terlaksana tahun ini kalau melihat orang-orangnya seperti itu. Kemungkinan Kepala Dishubtrans akan diganti, kami lagi evaluasi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/6).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga mengatakan bahwa dirinya pesimis jika ERP dapat dijalankan di ibu kota mulai tahun ini. Menurut Djarot, penggunaan sistem ERP untuk membatasi lalu lintas kendaraan roda empat belum bisa dilakukan jika moda transportasi massal di ibu kota masih minim kuantitas dan kualitas pelayanannya.
"Sebetulnya kalau ERP dipaksakan jelas untuk saat ini sulit. Kalau itu dilakukan, maka di jalan-jalan alternatif akan macet. Sudah dibicarakan beberapa kali di rapim mengenai operator dan dampaknya ini," kata Djarot.
(utd)