Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau para pemilik warung makan dan resto di DKI Jakarta untuk menghormati umat Muslim yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pada pertengahan Juni ini.
"Memasuki bulan Ramadan saya mengimbau untuk saling menghormati saja berdasarkan agama. Misalnya umat Hindu merayakan Nyepi juga tidak boleh ada kendaraan, listrik dan suara. Umat lain menghormatinya. Begitu pula dengan puasa," kata Din saat dihubungi CNNIndonesia, Rabu (17/6).
(Baca Juga: Ahok: Rumah Makan Tak Perlu Ditutup saat Puasa)Hal itu, katanya, bisa dilakukan dengan tidak secara demonstratif makan dan minum di depan mereka yang berpuasa. "Itu budaya etika yang tidak hanya dilakukan Islam tetapi agama manapun," kata Din menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pemilik restoran atau warung makan, Din mengharapkan mereka bisa ikut menghormati yang berpuasa dengan dua cara. Cara pertama yakni dengan menukar jadwal berjualan makanan atau minuman dari pagi hari ke sore hari menjelang buka puasa.
"Tidak perlu melarang tutup sama sekali tapi hanya mengubah jadwal jualan saja. Malah ramai yang beli waktu-waktu itu. Tidak akan kehilangan rezeki," kata Din.
(Lihat Juga: FPI Siap Tegur Pemilik Warung Nasi Pinggir Jalan selama Puasa)
Sementara itu, opsi kedua berkaitan dengan memberi warung atau resto mereka penutup atau tirai yang menghindarkan godaan untuk batal puasa. "Jangan sampai demonstratif menunjukan makanan dan minuman di bulan Ramadan," ujar dia.
Ketika ditanyai mengenai kegiatan sahur di jalan (Sahur on The Road), Din mengatakan apresiasinya atas aktivitas tersebut dan menilai kegiatan itu merupakan sebuah hal positif yang dilakukan bagi anak muda untuk berbagi di kala Ramadan dengan mereka yang membutuhkan.
Namun, dia tetap meminta kepada anak muda yang akan melakukan sahur di jalan untuk tetap memperhatikan ketertiban, keamanan serta kebersihan. "Jangan sampai malah mengotori jalan dengan sampah-sampah sahur bersama," kata dia menegaskan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak menyoalkan keberadaan warung makan yang tetap buka di Jakarta selama Ramadan. Ahok mengatakan ibadah puasa yang akan mulai dijalankan umat Islam mulai esok hari seharusnya tidak memengaruhi waktu operasional warung makan selama satu bulan ke depan.
"Rumah makan buka saja, hanya ditutupin begitu. Kenapa kamu memaksa orang yang tidak puasa untuk ikut puasa?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/6). (utd)