Menteri Puan Benahi Kasus Kekerasan Anak Bersama Dua Menteri

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 16:39 WIB
Besar kemungkinan, melalui koordinasi ketiga kementerian ini akan lahir kebijakan untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (tengah) bersama Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek (ketiga kiri) dan Mensos Khofifah Indar Parawansa (ketiga kanan) memperlihatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ketika pembagian kepada masyarakat di Penjaringan, Jakarta, Rabu (13/5). Dalam pembagian KIS, KIP dan KKS itu Puan Maharani berharap masyarakat menggunakan ketiga kartu tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan serta pendidikan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lepas dari ingatan tentang kasus penelantaran dan kekerasan terhadap lima anak di daerah Cibubur yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri, kasus pembunuhan bocah Angeline sudah mencuat lagi dan menyita perhatian banyak masyarakat.

Maraknya kasus kekerasan tersebut kini mau tak mau menuntut pemerintah bertindak cepat dan tegas. Menanggapi fenomena tersebut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan sudah melakukan koordinasi kepada beberapa kementerian terkait untuk mengatasi permasalahan perlindungan anak.

"Saya sudah koordinasi dengan Kemensos (Kementerian Sosial), Kemenkes (Kementerian Kesehatan), dan PPPA, berkaitan dengan kasus yang muncul akhir-akhir ini," kata Puan saat ditemui usai Rapat Koordinasi Menteri di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang mencari solusi yang nyata di lapangan berkaitan dengan kebijakan apa yang akan dilakukan supaya jangan sampai KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) anak terjadi kembali," imbuhnya.

Puan juga mengatakan, beberapa kementerian terkait saat ini sedang mencari solusi atas permasalahan kekerasan pada anak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

"Kami sudah bicarakan ini masih dalam proses tingkat eselon satu, kemudian ke menterinya, nanti akan kami panggil untuk duduk bersama," tandasnya.

Sebagai informasi, pada Mei lalu, kasus penelantaan dan kekerasan terjadi pada lima anak di Cibubur oleh orang tuanya sendiri. Kemarin (17/6) kedua orang tua tersebut, yaitu Utomo dan Indria ditetapkan sebagai tersangka dalam penelantaran dan kekerasan terhadap anak.

Tak selang berapa lama, kasus hilangnya seorang anak di Bali bernama Angeline pun merebak. Setelah dikabarkan hilang selama hampir satu bulan, ia ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahnya. Belakangan diketahui kalau Angeline tewas dibunuh dan sempat mengalami kekerasan seksual. Hingga saat ini kasus Angeline masih berjalan. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER