Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Muktamar Nahdlatul Ulama Imam Aziz menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/6), untuk menyerahkan undangan Muktamar NU ke-33 yang akan digelar Agustus 2015.
Pada kesempatan itu, Imam Aziz menyatakan banyak speaker masjid yang rusak di Indonesia sehingga suara yang dihasilkan tidak memiliki kualitas baik. Ucapan Imam ini terkait permintaan JK beberapa waktu lalu agar masjid-masjid tak memutar rekaman pengajian untuk menghindari ‘polusi’ suara.
"
Sound system yang ada di masjid 80 persen rusak. Jadi imbauan Pak JK itu maksudnya agar diperbaiki
sound system-nya," kata Imam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Imam, JK ingin
speaker masjid dan musala diperbaiki sehingga pengajian bisa disiarkan dengan baik. (Baca juga
Hasyim Muzadi: Jangan Persoalkan Rekaman Pengajian tapi Speaker Masjid)
Pengurus Besar NU juga sepakat dengan JK bahwa pengajian yang disiarkan lewat
speaker masjid lebih baik digelar langsung ketimbang sekadar rekaman kaset.
JK sebelumnya menyesalkan maraknya rekaman kaset pengajian yang diputar di masjid-masjid. "Berhentikan itu. Apa urusannya Anda mengaji pakai kaset? Tidak ada pahalanya itu. Kalau ada pahalanya, yang dapat orang Jepang karena (kaset rekaman pengajian) itu pasti pakai merek Sony," kata JK.
Ia berpendapat menyiarkan pengajian lewat kaset tidak efektif dan malah berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. Terlebih di Indonesia banyak masjid yang dibangun pada jarak berdekatan sehingga suara antarmasjid jadi tumpang tindih.
JK selaku Ketua Dewan Mesjid Indonesia tak memperbolehkan masjid menyiarkan pengajian lewat rekaman kaset karena dianggap membuat umat Islam makin bersikap praktis tanpa melihat manfaat mengaji langsung sesuai ajaran agama.
(agk)