Serapan APBD DKI Jakarta Baru di Bawah 10 Persen

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2015 20:28 WIB
Kepala BPKAD Heru Budihartono enggan mengungkap sebab rendahnya pemakaian anggaran dalam APBD 2015 DKI Jakarta hingga Juni.
Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Patung Pemuda, Senayan, Jakarta, Minggu (24/5). Serapan APBD 2015 Jakarta hingga Juni masih di bawah 10 persen. (CNNIndonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Anggaran Daerah (BPKAD) Heru Budihartono enggan mengungkap sebab rendahnya pemakaian anggaran dalam APBD 2015 DKI Jakarta sampai Juni ini.

Menurut Heru, rendahnya penyerapan anggaran terjadi di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemprov DKI Jakarta. Berdasarkan catatan Heru, dana dalam APBD 2015 DKI Jakarta baru terpakai 9,98 persen sampai saat ini.

"Dana untuk belanja modal baru terpakai 2,2 persen dari nilai anggaran. Yang jelas sudah memakai dana (APBD) ya diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Kebersihan," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/6). (Baca juga: Pimpin HUT Jakarta, Ahok Tegaskan Pentingnya Rombak Birokrasi)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memaksimalkan pemakaian APBD 2015, Heru mengatakan akan mendorong setiap SKPD agar mempercepat proses lelang barang dan jasa untuk memulai pembangunan. Ia pun yakin Pemprov DKI Jakarta dapat menyerap lebih dari 70 persen anggaran dalam APBD tahun ini, sesuai 'permintaan' Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Harus bisa (menyerap 70 persen lebih anggaran) karena pegawai sudah ditambah TKD (tunjangan kinerja daerah) dan gaji yang baik. Kita harus kerja keras," kata Heru. (Baca juga: Atasi Macet, Ahok: Penambahan Rasio Jalan Harus Berbasis Rel)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah mengatakan bahwa pemakaian anggaran seharusnya dapat dilakukan secara maksimal karena fokus Pemprov DKI Jakarta tahun ini adalah membeli lahan sebanyak-banyaknya di Jakarta.

"Padahal pembelian tanah itu tidak ada masalah. Kalau ada masalah, tinggal panggil asisten pembangunan. Makanya, nanti kami banyak staf-kan pegawai yang tidak beres," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/6) malam. (Baca juga: Aset Bermasalah Pemprov DKI Mencapai Rp 30 Triliun)

Pada rapat paripurna istimewa memperingati hari ulang tahun ke-488 Kota Jakarta senin lalu, Sebelumnya, Tjahjo telah mengungkapkan rendahnya serapan APBD 2015 DKI Jakarta.

"Memang, permasalahan di Jakarta sangat kompleks. Tenaga di bawah lebih suka misalnya menyewa truk sampah yang seharga Rp400 miliar daripada membeli. Antara merenovasi dengan membangun SD, lebih mahal renovasinya. Itulah yang saya pikir membuat Gubernur hati-hati dalam membelanjakan anggaran," ujar Tjahjo di Gedung DPRD DKI Jakarta.

(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER