Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) untuk warga yang selama ini tinggal di bantaran sungai dan pinggi rel kereta api. Peletakan batu pertama pembangunan tahap awal ini akan dilakukan Agustus mendatang.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Ika Lestari Adji, target tahap awal ini akan terbangun 21 ribu unit di 15 lokasi rusunawa. Untuk anggaran yang disiapkan sebesar Rp 3,3 triliun.
"Anggarannya murni pakai APBD DKI yang disertakan ke BUMD yang rencananya PT. Jakarta Propertindo.
Ground breaking dimulai akhir Agustus nanti," kata Ika ketika dihubungi, Selasa (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima rusunawa akan dibangun di kawasan Kampung Bandan dengan jumlah 1.054 unit, Ujung Menteng sebanyak 1.054 unit, Rawa Buaya 4.576 unit, Waduk Pluit 4.000 unit, dan Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 5.566 unit.
"Sisanya akan dibangun di 10 lokasi pasar tradisional untuk menjadi rusun terpadu, yaitu di Pasar Sunter, Pasar Cempaka Putih, Pasar Jembatan Besi, Pasar Sindang, Pasar Serdang, Pasar Grogol, Pasar Lontar Kebon Melati, Pasar Jelambar Polri, Pasar Sukapura dan Pasar Blok G Tanah Abang," kata Ika. (Baca juga:
12 Pasar Terpadu Rusunawa di Jakarta Dibangun Tahun Depan)
Masing-masing unit pada rusunawa yang dibangun Pemprov DKI Jakarta akan memiliki luas 30 meter persegi. Unit-unit tersebut akan diberikan kepada warga yang selama ini hidup di kawasan bantaran kali dan pinggir rel kereta api di ibu kota yang ditertibkan.
(sur)