Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui sejumlah menteri bidang perekonomian kinerjanya tidak sesuai yang diharapkan. Menteri yang kinerjanya tak memuaskan ini tak mencapai target yang dibebankan.
"Ya ada yang mencapai (target), ada yg masih bekerja. Tidak semuanya (menteri) tentu (berkinerja sesuai harapan)," kata JK di kantornya, Jakarta, Kamis (25/6).
Menurutnya, menteri yang belum mencapai target ini harus didorong kinerjanya sehingga bisa mengejar target pemerintahan Jokowi-JK. Dengan begitu, waktu yang jadi patokan tidak bisa hanya lewat kinerja selama enam bulan berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kinerja menteri bidang ekonomi, menurut JK sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global. (Baca juga:
Jokowi: Jangan Ganggu Menteri yang Sedang Bekerja)
Sebelumnya, sejumlah menteri Jokowi-JK dinilai tak bekerja secara maksimal bahkan kritikan ini datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Partai pengusung Jokowi ini menyatakan ketidakpuasannya terhadap jajaran menteri ekonomi Kabinet Kerja. Para menteri itu menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, kerap menjadi sorotan dalam pertemuan rutin partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat.
“Menteri-menteri ekonomi kurang gebrakan selama delapan bulan bekerja. Mestinya akar masalah diselesaikan. Penuhi harapan rakyat di bidang ekonomi misal dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produksi rakyat. Presiden bisa lakukan reshuffle kabinet atau reposisi menteri,” kata Hasto.
Presiden Jokowi telah terang menyebut ada kementerian yang mendapat rapor merah. Hal itu ia sampaikan usai seluruh kementerian mengumpulkan laporan kinerja periode November 2014-Mei 2015 sekaligus laporan perencanaan periode Juni-November 2015, Kamis pekan lalu (18/6).
Jokowi mengatakan selalu mengevaluasi kinerja menterinya melalui berbagai laporan dan hasil kerja mereka di lapangan. (Baca juga:
Luhut: Presiden Cukup Data untuk Putuskan Reshuffle Kabinet)
Sumber CNN Indonesia menyatakan ada 17 menteri yang dievaluasi. Dari jumlah itu, empat menteri telah ditandai dan diusulkan untuk diganti karena berkinerja buruk. Keempat menteri itu seluruhnya dari bidang ekonomi, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.
(sur)