Polda: Palmerah dan Benhil Kawasan Rawan Tawuran Warga

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 10:05 WIB
Selain Palmerah dan Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya juga mencatat daerah lain yang rawan seperti Johar Baru, Kemayoran, Sunter dan Ciputat.
Sejumlah warga Jalan Tambak bentrok dengan warga Manggarai di Jembatan Pintu Air Manggarai, Jakarta, Minggu (30/11). (AntaraFoto/ Ridwan Hasan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan institusinya telah memetakan kawasan-kawasan mana saja di Jakarta yang rawan muncul konflik sosial.

Krishna menyebut di Jakarta Pusat beberapa daerah yang termasuk kawasan rawan tawuran antara lain, Johar Baru, Kemayoran dan Bendungan Hilir. Sementara, wilayah lainnya termasuk Ciputat di Jakarta Selatan, Palmerah di Jakarta Barat dan Sunter di Jakarta Utara.

Pihak Polda juga melihat kecenderungan yang sama di beberapa kawasan di luar DKI Jakarta. "Sekarang merembet ke luar, seperti Serpong," ujar Krishna kepada CNN Indonesia di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta, Kamis (25/6) kemarin. (Lihat Juga: Cegah Tawuran, Pemprov DKI dan Polda Bentuk Tim Terpadu)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krishna menjelaskan potensi terjadinya konflik sosial di antara warga meningkat pada bulan puasa dan jelang hari raya Lebaran. Menurutnya pemicu tawuran maupun kerusuhan itu bisa disebabkan hal sepele seperti permainan petasan dan balapan liar.

Untuk mencegah tawuran warga, Polda Metro Jaya akan menambah intensitas patroli jalan raya. Jika upaya preventif kepolisian tidak dapat membendung konflik sosial, kata Krishna, lembaganya tidak akan ragu-ragu menurunkan satuan khususnya ke lapangan.

"Kalau tawuran masih tetap terjadi, kami punya satgas pemukul untuk kasus tawuran. Tindakan tegas itu pilihan terakhir. Sebenarnya mereka tidak akan diturunkan bila tidak diperlukan," katanya. (Lihat Juga: Tawuran Warga Bikin Kereta Terlambat Empat Jam)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menyepakati kerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk membentuk tim terpadu penanganan konflik sosial di ibu kota.

Pembentukan tim terpadu dilakukan sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian untuk menekan angka tawuran antarwarga yang marak terjadi di Jakarta.

Soal konflik sosial ini, Krishna mengatakan kepolisian juga punya andil di dalamnya. Penanganan kasus secara proporsional dan terwujudnya keadilan restoratif pada tahap penyidikan menurutnya efektif mencegah aksi balas dendam antara korban dan pelaku.

Jika kepolisian tidak dapat mewujudkan dua hal tersebut pada kinerja mereka, Krishna percaya angka tawuran antarwarga akan meningkat.

"Kalau korban penganiayaan tidak melapor atau tidak mendapatkan perlakuan yang proporsional dari polisi, dia akan lari ke teman-temannya. Dia mencari keadilan sendiri," ucapnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER