MetroMini Tunggu Undangan Ahok Bergabung dengan TransJakarta

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 16:30 WIB
Pengusaha bus MetroMini ingin seperti Kopaja yang resmi bergabung dalam manajemen TransJakarta mulai Agustus. Sopir Kopaja akan digaji Rp 5,4 juta per bulan.
Sejumlah bus MetroMini menunggu penumpang di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (3/2). (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha bus MetroMini di Jakarta optimistis dapat mengikuti jejak Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) yang akan bergabung dengan PT. TransJakarta mulai Agustus. Namun optimisme tersebut masih terhalang fakta tidak adanya pengurus dan manajemen tunggal MetroMini di DKI Jakarta.

Salah satu pengusaha MetroMini, Azas Tigor, berharap proses integrasi antara TransJakarta dengan MetroMini di ibu kota dapat terwujud di masa depan. Ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih dahulu membuka komunikasi dengan para pengusaha MetroMini yang tidak berada dalam satu manajemen sampai saat ini.

"Revitalisasi itu tanggung jawab Pemprov. Kalau misalnya pengusaha MetroMini diajak (bergabung dengan TransJakarta) pasti mau. Tapi itu tergantung Pemprov lagi, mau atau tidak berkomunikasi dengan pengusaha MetroMini," kata Tigor kepada CNN Indonesia, Sabtu (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tigor, komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini belum terjadi lantaran tidak adanya pengurus yang mengatur keberadaan pengusaha-pengusaha MetroMini. Ketiadaan pengurus sudah berlangsung sejak 1993.

"MetroMini sejak tahun 1993 tidak ada pengurusnya lagi karena perpecahan di dalam. Kalau Kopaja kan pengurusnya ada. Sekarang ini di MetroMini adanya orang yang mengaku-ngaku pengurus," ujar Tigor.

Walau masih terhalang masalah kepengurusan, Tigor berharap Pemprov DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mau membuka diri untuk berkomunikasi dengan pengusaha-pengusaha MetroMini secara individu.

"Saya optimistis bisa berjalan (proses integrasi MetroMini dengan TransJakarta) kalau penekatannya individu. Apalagi sekarang kondisi sopir susah, belum tentu setiap hari mendapat setoran. Kalau sudah memakai sistem rupiah per kilometer kan enak, sudah ada kepastian mendapat gaji berapa setiap bulan," kata Tigor.

Ahok, sapaan Basuki, sempat mengatakan telah membuka diri untuk menerima masuknya pengusaha-pengusaha MetroMini ke bawah manajemen PT. TransJakarta dan Kopaja secara pribadi.

"Kalau MetroMini tidak jelas manajemennya, silakan pemilik bus MetroMini masuk ke TransJakarta. Tapi Anda (pemilik MetroMini) harus berada di bawah manajemen Kopaja. Saya tidak peduli pemilik bus merek apa, yang penting busnya bisa dipakai," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/6).

Sementara integrasi Kopaja dengan TransJakarta akan mulai berjalan Agustus. Diperkirakan bakal ada 300 bus Kopaja yang dikendalikan oleh PT TransJakarta untuk mengangkut penumpang di seluruh kawasan ibu kota.

Seluruh sopir bus Kopaja baru akan menerima sertifikat dan mendapat gaji sebesar dua kali Upah Minimum Provinsi. Maka jika UMP DKI Jakarta saat ini Rp 2,7 juta, gaji sopir Kopaja nantinya bisa mencapai Rp 5,4 juta tiap bulannya.

Digaji membuat para sopir Kopaja tak perlu mengejar setoran sehingga diharapkan akan mengurangi perilaku ugal-ugalan di jalan raya. Kopaja akan dibayar untuk setiap kilometer yang ditempuh bus mereka oleh PT TransJakarta. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER