Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengungkapkan secara garis besar isi pembicaraan menteri yang diduga melecehkan Presiden Joko Widodo. Basarah mengatakan, dalam rekaman berdurasi 10-15 menit ini, sang menteri berbicara seolah-olah dirinya yang mengendalikan Presiden Jokowi.
"Sang pembicara menggambarkan dia sang arsitek presiden mulai Pilpres hingga saat ini. Dia memposisikan dia konseptor dan sutradara presiden," ujar Basarah, Selasa (30/6). (Baca juga:
Rini Soemarno Menyatakan Bersyukur jika Diganti)
Basarah pun mengatakan dalam rekaman tersebut, pernyataan dan perkataan yang disampaikan oleh menteri tersebut sangat tendensius dan merendahkan presiden karena seolah-olah Presiden Jokowi adalah orang yang tidak mengerti apa-apa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Basarah pun tidak mengungkapkan siapakah menteri di dalam rekaman tersebut. Anggota Komisi III DPR ini mengaku belum berkomunikasi dengan Menteri Tjahjo Kumolo terkait hal ini. Diketahui, Tjahjo merupakan orang pertama yang mengatakan ada menteri yang melecehkan Presiden Jokowi. (Baca juga:
PDIP: Menteri Hina Presiden Jokowi Berarti Tak Loyal)
Ia pun mengatakan hal ini dapat membayakan Kabinet Kerja karena adanya pembantu presiden yang merasa dirinya di atas bahkan mampu mengendalikan seorang kepala negara dan pemerintahan.
Politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan adanya rasa tersinggung yang dirasakan oleh PDIP atas pembicaraan tersebut. Kendati demikian, ia mengatakan hal ini sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi. (Baca juga:
Tb Hasanuddin: Penghina Jokowi Dalam Rekaman Ada Satu Orang)
"Sepenuhnya presiden untuk bersikap dalam keputusan pemerintahan," ucap Pramono.
Selain itu, Pramono mengatakan perkara menteri yang merendahkan Presiden Jokowi seperti yang disampaikan pertama kali oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ini, akan menjadi bahan pertimbangan sendiri bagi Presiden Jokowi dalam mengambil sikap untuk menertibkan yang bersangkutan.
Sebelumnya, Pramono mengatakan rekaman pembicaraan menteri yang melecehkan presiden, sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak beberapa waktu lalu.
Pramono pun mengatakan, dirinya bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah mengetahui rekaman itu sejak tiga minggu silam.
Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengatakan rekaman pembicaraan dalam suatu forum itu berdurasi selama kurang lebih 15 menit. Menurutnya, rekaman tersebut berisikan pembicaraan dengan materi dan pernyataan yang sensitif.
BACA FOKUS:
Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi? (hel)