Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai mengaku belum mendapatkan informasi detil soal adanya anggota Kepolisian Republik Indonesia yang masuk dalam jaringan Islamic State of Iraq and Syria. Namun begitu, dia tak menampik jika memang ada anggota Polri yang berganti haluan seperti itu.
Menurut Ansyaad, masalah utama yang dihadapi oleh anggota Polri yang masuk ISIS tersebut tak lebih dari sekadar masalah ideologi. Ideologi yang berbeda membuat sang perwira Polri itu akhirnya memutuskan untuk masuk ke kelompok ISIS.
"Itu hanya masalah perbedaan ideologi dan pemahaman soal agama," kata Ansyaad saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (1/7).
(Baca: Polisi yang Diklaim Tewas di ISIS Diduga Pelatih Perang)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ansyaad pun menegaskan permasalahan ideologi tak hanya dialami oleh anggota Polri. Kalangan lain, kata Ansaad punya peluang yang sama untuk bisa bergabung dengan kelompok yang ideologinya sama dengan mereka.
Teruntuk ISIS, Ansyaad menyayangkan sikap masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa ajaran Islam yang ditegakkan di ISIS adalah benar. Padahal, ujarnya, ajaran ISIS justru menyimpang jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya.
(SIMAK FOKUS: Polisi Indonesia Tewas di ISIS)
"Jangankan Polri, kalangan lain termasuk pegawai negeri pun bisa terpengaruh,” katanya.
Sebagai catatan, beberapa waktu lalu ada kabar yang mengatakan bahwa salah satu anggota Polri dari Polres Batanghari bernama Syahputra telah bergabung dengan kelompok tersebut.
Bahkan, dalam laman Azzamedia.com, perwira berpangkat Brigadir tersebut telah berganti nama menjadi Abu Azzayn al Indunisiy. Sayangnya dalam artikel di laman tersebut, Syahputra dinyatakan gugur syahid di front pertempuran Tal Tamr, wilayah al Barakah.
Syahputra pergi ke Suriah pada Maret lalu untuk bergabung dengan ISIS. "Ia bertolak dari Indonesia menuju bumi Syam dan mengkhidmatkan dirinya menjadi pelindung kemuliaan Islam dan umatnya, dengan membai’at Amirul Mukminin dan Khalifah Muslimin Abu Bakar al Baghdadiy al Husainiy al Qurasyi -hafidzohullah wa ro’ah- dan menjadi seorang Mujahid Daulah Khilafah," demikian tertulis di Azzamedia.com.
(Baca: Diduga Gabung ISIS, Brigadir Syahputra Pergi Lewat Malaysia)Dalam tulisan tersebut juga dilengkapi foto Brigadir Syahputra saat menjadi polisi, lengkap dengan seragam dan menenteng senapan laras panjang. Di sebelah foto tersebut juga dipajang fotonya setelah bergabung dengan ISIS. Dalam foto tersebut ia mengenakan baju loreng coklat dam kain penutup kepala hitam.
Dalam tulisan yang dipublikasikan kemarin itu, Brigadir Syahputra dinyatakan telah tewas. Ia tewas dalam sebuah pertempuran di Tal Tamr wilayah Al Barakah saat melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
(sip)